BULELENG, OborDewata.com – Oxidus gracilis atau Ulat Tahi Bintang belakangan terakhir kerap muncul di pekarangan rumah warga. Salah satunya yang terlihat di seputaran Pura kerta kawat yang ada di Banjar Banyu Poh,Kecamatan Gerogak,Buleleng.
Dari pantauan, Ulat Tahi Bintang ini kerap muncul dibawah tanaman bertanah gembur bahkan menyebar di seputar lantai anak tangga dan tembok. Fenomena ini tentu saja membuat warga yang melihat merasa terganggu dan menimbulkan perasaan tidak nyaman. mengingat jumlah ulat yang muncul cukup banyak dan cenderung bergerombol. Selain itu warga khawatir jika ulat-ulat tersebut dapat masuk ke dalam rumah-rumah warga dan bahkan mencemari makanan, berpotensi membawa dampak buruk terhadap kesehatan warga.

Ulat Tahi Bintang merupakan ulat tanah atau ulat kaki seribu ini memiliki bentuk bulat memanjang, tubuh berwarna hitam dengan garis berwarna kuning keperakan mengelilinginya. Meski memiliki banyak kaki, ulat ini tidak berbulu.Menurut beberapa warga,sentuhan dengan ulat seribu ini tidak menyebabkan gatal,tetapi cukup membuat perasaan jijik.
Walaupun penampilannya menggelikan dan menyeramkan bagi sebagian orang, namun Tahi Bintang memiliki peran ekosistem yang sangat penting. Tahi Bintang berfungsi sebagai pengurai, membantu dalam proses dekomposisi bahan organik seperti daun dan sisa-sisa tanaman lainnya.
Dengan cara tersebut, Tahi Bintang berperan pada siklus nutrisi di ekosistem, memperbaiki kesuburan tanah, dan mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu, tahi bintang juga menjadi sumber makanan bagi berbagai predator, seperti burung dan mamalia kecil.
Walaupun tidak berbahaya bagi manusia, namun keberadaan Tahi bintang di lingkungan kita perlu dijaga. Tahi bintang tidak hanya membantu menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga menunjukkan bahwa setiap makhluk, tidak peduli seberapa kecil atau menjijikannya, memiliki peran dan kontribusi yang penting.
Tahi bintang adalah kelompok hewan laut yang memiliki persebaran yang sangat luas di berbagai belahan dunia. Tahi bintang bisa ditemukan di berbagai habitat, mulai dari perairan dingin di Eropa hingga perairan hangat di Afrika dan Amerika Selatan. ar/sathya