TABANAN, OborDewata.com — Dalam upaya memperkuat perekonomian daerah sekaligus menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Tabanan, Direktur Kredit Bank BPD Bali Made Lestara Widiatmika, SE., M.M., resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perumda Sanjayaning Singasana, yang disaksikan langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. Penandatanganan kerja sama ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat sektor pertanian dan membuka akses pembiayaan bagi petani melalui lembaga keuangan daerah.
Direktur Kredit Bank BPD Bali Made Lestara Widiatmika, SE., M.M., menyampaikan bahwa kerja sama ini berfokus pada pemberian fasilitas kredit investasi dan modal kerja kepada Perumda Sanjayaning Singasana. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk mendukung aktivitas usaha dan pengelolaan hasil pertanian masyarakat.
“Kerja sama ini tidak hanya mencakup pembiayaan, tetapi juga pemanfaatan layanan digital perbankan yang akan mempermudah pengelolaan transaksi dan keuangan, baik bagi Perumda maupun para mitra petani,” ucap Made Lestara dengan didampingi oleh Kepala Bank BPD Bali Cabang Tabanan, I Made Indra Taurisiana pada Rabu (29/10/2025).
Lebih lanjut, BPD Bali menegaskan komitmennya untuk turut serta dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Melalui skema ini, Perumda Sanjayaning Singasana akan berperan sebagai offtaker yang menampung dan menyalurkan hasil pertanian dari para petani di berbagai kecamatan di Tabanan.
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M., berharap kerja sama ini menjadi fondasi awal sinergi konkret antara Perumda dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di 133 desa di Tabanan. Setiap desa nantinya akan fokus pada produk unggulannya masing-masing, seperti beras di Desa Jatiluwih, kopi di Pupuan, serta sayur-mayur dan tomat di Baturiti.
“Sekarang MoU dulu, nanti baru dilanjutkan dengan PKS (Perjanjian Kerja Sama). Dengan adanya kerja sama ini, setiap desa memiliki pasar yang jelas saat panen, sehingga tidak lagi tergantung pada tengkulak,” ujar Sanjaya.
Ia menambahkan, kehadiran pemerintah melalui sinergi ini diharapkan mampu memotong rantai distribusi dan menghindari praktik ekonomi liberal yang kerap merugikan petani. Pemerintah Kabupaten Tabanan pun menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan masyarakat desa.
Langkah ini sejalan dengan visi pembangunan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani, di mana penguatan ekonomi lokal berbasis desa menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, menekan inflasi, dan memperkuat ketahanan pangan di daerah.
Sementara itu, Kepala Bank BPD Bali Cabang Tabanan, I Made Indra Taurisiana, ST, menjelaskan bahwa kerja sama ini menjadi bagian dari strategi besar BPD Bali untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat berbasis desa. Ia menekankan pentingnya sinergi antara lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan perusahaan daerah agar rantai ekonomi rakyat berjalan secara utuh dan efisien.
“Kami di Cabang Tabanan siap menjadi garda terdepan dalam memastikan implementasi kerja sama ini berjalan efektif. BPD Bali tidak hanya menyalurkan dana, tetapi juga hadir memberi pendampingan, literasi keuangan, dan dukungan digitalisasi bagi pelaku UMKM dan petani. Kami ingin memastikan mereka naik kelas, bukan sekadar bertahan,” ujar Indra Taurisiana.
Ia menambahkan, dengan peran Perumda sebagai offtaker, para petani kini tidak lagi berhadapan langsung dengan tengkulak yang sering menekan harga. “Sekarang petani punya mitra yang jelas, pembiayaan yang mudah, dan pasar yang pasti. Ini akan memperkuat daya tahan ekonomi desa sekaligus menjaga stabilitas harga bahan pangan di Tabanan,” jelasnya.
Lebih jauh, Indra Taurisiana menegaskan, MoU ini sejalan dengan visi BPD Bali untuk menjadi bank daerah yang inklusif dan berdaya saing. “Kami percaya, ekonomi Bali hanya bisa kuat kalau akar ekonominya kuat. Dan akar itu ada di desa, ada di petani, dan di pelaku UMKM. Jadi, kami akan terus mendukung mereka dengan pembiayaan produktif dan layanan digital yang adaptif,” pungkasnya. tra/dx



