DENPASAR, OborDewata.com – Kejadian pohon tumbang di Monkey Forest tewaskan dua wisatawan asing asal Korea Selatan pada, Selasa 10 Desember 2024. Atas insiden tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun minta kejadian ini jadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten Gianyar.
“Ini menjadi atensi Pemda Gianyar terutama Kadis Pariwisata Gianyar. Di bawah DTW-DTW akan (diketatkan) staffnya,” ucapnya pada, Rabu (11/12/2024).
Ia juga mengatakan sangat prihatin atas kejadian tersebut dan telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar untuk langkah selanjutnya.
“Saya ikut prihatin dan berbelasungkawa. Kejadian ini sudah kami komunikasikan dengan Kadispar Kabupaten Gianyar untuk komunikasi lebih lanjut. Untuk sementara objek wisatanya ditutup dulu,” imbuhnya.
Pihak pengelola telah menangani korban yang mengalami luka-luka dengan membawa mereka ke klinik terdekat, sementara biaya pengobatan ditanggung oleh badan pengelola kawasan wisata tersebut. “Yang kedua, yang sakit-sakit sudah di-handle di klinik dan ditanggung semua oleh badan pengelola. Ketiga, asuransi juga sudah,” lanjutnya.
Terkait dengan insiden tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Bali sebelumnya sudah mengingatkan seluruh pengelola objek wisata di Bali untuk memperhatikan faktor keamanan dan kebersihan, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pemayun menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu, mengingat musim pancaroba dan hujan yang sering melanda Bali. “Kami sebelumnya sudah mengingatkan teman-teman Kadis Pariwisata se-Bali, bahwa pastikan menyambut Nataru; satu dari sisi keamanan, sarana-prasarana, kedua, kebersihannya, sehingga semua itu bisa nyaman. SOP-nya harus pastikan itu ada. Itu meminimalisir kejadian-kejadian yang kita tidak inginkan,” jelas Pemayun.
Terkait penutupan Monkey Forest, Pemayun menyatakan bahwa tempat wisata tersebut akan ditutup sementara hingga dinyatakan siap dan layak untuk dikunjungi kembali. “Ditutup sementara, sampai semua itu bisa berjalan,” kata Pemayun.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali juga telah meminta kepada pengelola objek wisata untuk memetakan kondisi pohon-pohon yang ada, mengingat cuaca yang sering berubah-ubah. “Badan pengelola sudah memetakan, apalagi kan sebelumnya lama keringnya. Sekarang ditambah musim pancaroba, hujan. Sekarang masih didalami yang penting kita memitigasi bencana,” tegas Pemayun.
Penutupan Monkey Forest akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan dan langkah-langkah mitigasi yang diterapkan. “Kalau sudah oke, mungkin bisa di-expose lagi,” tutupnya. tim/dx