TABANAN, OborDewata.com – Menjelang perhelatan Pilkada serantak pada Rabu, 27 November 2024, para sesepuh Banteng di Tabanan ramai-ramai ikut turun gunung. Namun kali ini, bukan untuk mendukung petahana yang digadang-gadang menjadi calon tunggal Bupati Tabanan pada Pilkada Tabanan tahun 2024. Usut punya usut pandangan mereka juga sama, dan ikut menyuarakan “ABS” atau Asal Bukan Sanjaya. Apalagi, ternyata paket incumbent sebelumnya terancam terbelah, karena banyak usulan untuk posisi Wakil Bupati Tabanan.
Banteng senior PDI Perjuangan di Tabanan malah makin keras mendorong kader Banteng tulen dan berkeringat, Drs. I Made Urip, M.Si., agar bisa ikut diusulkan maju Tabanan 1. Hal ini karena Made Urip merupakan tokoh partai yang sangat cerdas dan sangat humble, dengan dibuktikan terpilih menjadi Anggota DPR RI selama 5 periode berturut-turut dengan raihan suara terbanyak di Dapil Bali mencapai 255.130 suara dan memperoleh peringkat ke-7 nasional suara terbanyak.

Menurut Banteng tua yang sangat takut namanya disebutkan itu, sejatinya Made Urip sendiri merupakan kader senior PDI Perjuangan yang sangat memahami medan politik di Tabanan, dan mempunyai loyalitas yang sangat tinggi sekali di PDI Perjuangan. Bahkan Made Urip sendiri diyakini mempunyai leadership yang sangat tinggi. Contohnya, ketika dirinya tidak lagi dicalonkan menjadi Anggota DPR RI periode 2024 -2029, juga sangat legowo sekali, dan tidak neko-neko, karena tetap bertahan di gerbong PDI Perjuangan.
“Saya sangat mendukung sekali Made Urip alias Bapak Sejuta Traktor di Bali menjadi Bupati Tabanan periode 2024-2029. Sebab beliau memang terbukti kader yang berprestasi, dan saya juga tidak diragukan kinerja Made Urip yang sangat memikirkan daerah Tabanan. Bahkan Made Urip sendiri dalam memberikan Bansos tidak ada yang dipotong,” tegasnya di Tabanan, pada Sabtu (20/4/2024).
Ditambahkan sumber itu, Made Urip paling tepat menjadi Bupati Tabanan disebabkan dengan banyaknya pengalamanmya sejak menjabat sebagai Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, sehingga sudah sangat pas dengan Tabanan yang mendapat julukan Kota Lumbung Pangan. “Saya sangat berharap kepada Pak Made Urip untuk bisa menjadi Bupati Tabanan, dan saya yakin Made Urip banyak didukung oleh masyarakat Tabanan sendiri,” ujarnya.
Secara terpisah, terkait panasnya suhu politik di Tabanan, juga memantik komentar dari politisi senior PDI Perjuangan yang juga Ketua Sesepuh Banteng Bali, I Made Arimbawa, yang dikonfirmasi awak media, pada Sabtu (2/3/2024). Menurutnya kader PDI Perjuangan yang nantinya maju dalam Pilkada tergantung dari keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. Siapa yang mendapatkan rekomendasi, dialah yang mendapatkan tiket untuk bertarung dalam kontestasi politik tersebut.
“Termasuk Pilkada di Tabanan, tergantung pada keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) nanti, ” ungkapnya mengomentari Pilkada yang juga akan digelar di tanah kelahirannya, Tabanan. Namun, mantan Ketua DPRD Tabanan itu menekankan perlunya evaluasi dan restrukturisasi bagi kepala daerah yang kurang memiliki prestasi. Sebab menurutnya memang ada sejumlah kepala daerah dari PDI Perjuangan yang program-programnya kurang inovatif.
“Sejauh ini yang saya lihat memiliki program inovatif itu ada Bupati Gianyar, Bupati Bangli, dan Bupati Karangasem, dan itu menurut saya perlu dipertahankan,” imbuh pria yang merupakan mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali tersebut. Ia bahkan menilai jika saat ini Tabanan telah tertinggal dalam hal inovasi program dibandingkan dengan kabupaten lain seperti Bangli dan Gianyar. “Lakukan lobi-lobi ke pemerintah pusat dengan membawa proposal program, dipresentasikan kepada Gubernur atau kepada Ketua DPRD Bali yang nota bena adalah putra daerah wakil rakyat dari Tabanan, itu perlu, ” bebernya.
Disisi lain Arimbawa juga menyoroti pentingnya bupati untuk menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah pusat, namun ia mencatat bahwa bupati saat ini lebih banyak berkantor di tingkat desa. Hal ini, menurutnya, memunculkan sorotan dari anggota DPRD bahkan dari fraksinya sendiri yang merasa bahwa perwakilan mereka di tingkat kabupaten tidak sepenuhnya fokus pada tugas-tugasnya. “Karena penyerapan aspirasi masyarakat kan tugas anggota DPRD sesuai daerah pemilihannya,” paparnya.
Sementara itu, terkait spekulasi tentang kemungkinan pencalonan I Made Urip sebagai calon Bupati Tabanan, Arimbawa menyatakan jika harapan masyarakat sejak lama memang telah tertuju pada Made Urip, terutama karena pengalamannya sebagai anggota DPR RI. Namun apakah I Made Urip akan dipilih menjadi calon Bupati Tabanan? pertanyaan itu masih menjadi tanda tanya. Hanya saja Arimbawa menekankan pentingnya mempertahankan kader lokal dalam proses pemilihan.
Kader-kader lokal yang merupakan bagian dari trah Banteng harus diberi prioritas, sambil menghindari pencampuran trah dan menjaga kesetiaan terhadap nilai-nilai asli trah Banteng. “Tetapi siapapun nanti yang mendapatkan rekomendasi dari DPP kita siap mendukung, asalkan memang asli trah Banteng, bukan banteng-bantengan, yang cuma cari makan di partai,” tegas politisi asal Pupuan, Tabanan tersebut.
Mengakhiri pernyataannya, Arimbawa menegaskan bahwa penting untuk tetap mengutamakan kualitas dan integritas dalam proses pemilihan, serta memastikan bahwa kader-kader lokal memiliki peran yang signifikan dalam kepemimpinan daerah. sathya/tim/ama/ksm