DENPASAR, OborDewata.com – Gubernur Bali, Wayan Koster masukan program pelestarian nama Nyoman/Komang dan Ketut dalam tim percepatan pelaksanaan program Tahun 2025-2030. Koster mengatakan juga akan memberikan insentif untuk nama Nyoman dan Ketut.
“Nanti kita data di sekolah dikasih uang untuk buku pakaian seragam,” jelas Koster pada, Rabu 12 Maret 2025.
Pemberian insentif ini dimulai untuk Nyoman dan Ketut yang lahir pada Tahun 2025. “Iya yang lahir mulai tahun ini,” bebernya.
Untuk lebih melestarikan nama Nyoman dan Ketut, Koster memasukan Tim Perencanaan Pelestarian Nama Depan Anak untuk Nyoman/Komang dan Ketut pada 32 tim percepatan pelaksanaan program semua agenda Tahun 2025-2030.
Provinsi Bali sampai tahun 2024, Bali memiliki 57 kecamatan, 1.500 desa adat, 636 desa, dan 80 Kelurahan. Luas wilayah Bali sebesar 5.590 Km2 atau 0,1 persen dari luas wilayah Indonesia. Jumlah penduduk Bali sebanyak 4,4 juta jiwa atau hanya sekitar 1,6 persen dari penduduk Indonesia. Pertumbuhan penduduk Bali pertahun sebesar 0,66 persen cenderung melambat dari tahun ke tahun.
Sehingga lebih rendah dari pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,04 persen per tahun. Gubernur Bali, Wayan Koster, juga mengatakan ini perlu menjadi perhatian semua pihak karena menurunnya pertumbuhan penduduk Bali termasuk tergerusnya budaya Bali.
“Nama depan nyoman dan ketut hampir punah di Bali, harus kita jaga ini. Kalau enggak maka nama nyoman dan ketut itu tinggal di museum saja ke depan,” ucap, Koster. ri/sathya