Hukum

Pemprov Keluarkan SE Jelang Karya di Besakih, Buat Alur Baru Untuk Jalan Pemedek Pasek

878 Views

DENPASAR, OborDewata.com – Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih dilaksanakan pada Sabtu 12 April 2025 atau Nyejer selama 21 hari, sampai dengan Sabtu 3 Mei 2025. Karya Ida Bhatara Turun Kabeh ini dilaksanakan setiap tahun sekali bertepatan dengan Purnama Sasih Kadasa.

Mengenai hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali keluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 08 Tahun 2025 terkait Tatanan Bagi Pamedek/Pengunjung Saat Memasuki dan Berada di Kawasan Suci Pura Agung Besakih Selama Pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh pada, Rabu 2 April 2025.

Berbagai antisipasi dipersiapkan untuk kelancaran Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih. Salah satunya yakni alur baru untuk pemedek yang tangkil di Pura Catur Lawa Ratu Pasek dikawasan Pura Besakih Karangasem. Jumlah pemedek Pasek yang cukup besar membuat jalanan disekitar Pura Catur Lawa Ratu Pasek biasanya akan tersendat. Tanggapi hal tersebut, Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan akan menerapkan alur baru.

“Terkait pemedek Pasek ramai ini selalu terjadi sebenarnya bukan pedarman tapi lawa. Memang karena jalurnya memotong ke arah penataran agung nanti alur flownya diatur sehingga pemedek tidak langsung nyebrang agar tidak mampet jalan dari atas dan bawah,” jelasnya pada, Rabu 2 April 2025.

Alur baru ini akan diberlakukan selama pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih dan akan dilakukan simulasi terlebih dulu pada 5 April 2025.

“Akan diberlakukan alur baru dan tanggal 5 akan lakukan simulasi,” imbuhnya.

Kepala Badan Pengelola Besakih, Lanang Muliarta mengatakan terkait alur untuk Pura Catur Lawa Ratu Pasek karena tidak bisa membatasi jumlah pemedek, ia berharap pengaturan perwilayah atau perkabupaten dapat dengan tertib sehingga pemedek tidak hadir barengan.

“Karena akses tidak bisa diperbesar akhirnya kita bisa manage jadi wantilan sebelah kiri dipakai menunggu kalau masih ada antrian. Ada dua wantilan di ksirarnawa dan dibawah dipakai untuk menunggu kalau masih penuh di Pasek,” kata, Lanang Muliarta.

Pintu keluar dari Pura akan dioptimalkan mulai dari ke arah barat atau Bangunan Suci yang akan diblok sehingga tidak ada pemedek setelah muspa turun ke bawah dan tidak bertabrakan dengan pemedek yang akan naik.

“Ini baru pertamakali dengan seizin Bendesa dan Badan Pengelola. Itu kita lakukan untuk antisipasi pemedek,” tutupnya. sar/sathya