BULELENG, OborDewata.com – Dampak banjir bukan satu-satunya ancaman bagi masyarakat Buleleng, khususnya pada saat musim hujan. Sebab hewan liar seperti ular hingga biawak pun juga berpotensi bisa masuk rumah.
Jumlah laporan permintaan evakuasi hewan masuk rumah, ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Buleleng, mengalami peningkatan.
Dari data, setidaknya ada puluhan hewan liar seperti ular dan biawak yang masuk ke rumah warga. Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Buleleng, I Gede Arya Suardana, membenarkan jika akhir-akhir ini pihaknya kerap mendapat permintaan evakuasi gangguan hewan liar.
Seperti ular hingga biawak. “Berdasarkan data, total ada 21 ular dan 7 biawak masuk rumah, terhitung sejak awal November 2024 hingga pertengahan Desember 2024,” ujarnya, Minggu (15/12/2024).
Kebanyakan laporan evakuasi hewan liar dari wilayah Kecamatan Buleleng, khususnya di Kota Singaraja. Peningkatan laporan ini salah satunya karena pengaruh musim hujan.
“Minggu-minggu ini ada terus laporannya itu, baik ular maupun biawak yang masuk ke perumahan. Selain karena faktor hujan, peningkatan laporan juga karena habitat hewan tersebut sudah mulai berkurang,” imbuh Arya.
Sementara jika melihat penanganan ular dan biawak di sepanjang tahun 2024 ini, Arya menyebut untuk evakuasi ular masuk rumah sudah ada 151 laporan.
Sedangkan biawak 39 laporan. “Selain menerima laporan evakuasi ular dan biawak, petugas juga kerap menerima evakuasi sarang tawon. Per tahun 2024 ini total ada 28 laporan,” sebutnya.
Lanjut Arya, ular dan biawak yang telah oleh petugas selanjutnya akan terbawa dan evakuasi ke kantor. Sembari pihaknya komunikasi dengan pihak penangkaran hewan liar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA).
“Jadi setelah evakuasi, langsung penyerahan ke KSDA. Sedangkan untuk sarang tawon langsung kami lepaskan,” tandasnya. sha/dx