Berita

Bale Pesandekan di Mengwi, Badung Roboh dan Mengakibatkan Buruh Bangunan Terluka

879 Views

BADUNG, OborDewata.com – Bale pesandekan roboh di Mengwi, Badung, Bali, pada Selasa, 24 Desember 2024.

Kejadian ini menyebabkan dua pekerja luka berat dan sisanya luka ringan. Bale pesandekan atau balai panjang tersebut ambruk saat sedang digunakan untuk upacara.

Berikut kronologi bale pesandekan roboh di Mengwi, Badung, Bali:

Kronologi Kejadian

1. Tanggal dan Waktu Kejadian: Selasa, 24 Desember 2024, sekitar pukul 14.00 WITA.
2. Lokasi Kejadian: Bale Pesandekan di Banjar Kajanan, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
3. Kegiatan Saat Kejadian: Bale pesandekan digunakan untuk upacara adat dan pernikahan.
4. Penyebab Keruntuhan: Diperkirakan karena faktor usia bangunan yang sudah tua dan kurangnya perawatan.
5. Jumlah Korban: Dua pekerja luka, satu di antaranya luka parah.

Kronologi Penanganan

1. Pertolongan Pertama: Tim medis dan warga sekitar memberikan pertolongan pertama kepada korban.
2. Evakuasi: Korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badung.
3. Penyelidikan: Pihak kepolisian dan pemerintah setempat melakukan penyelidikan penyebab keruntuhan.
4. Pembersihan: Tim dari pemerintah setempat dan warga membersihkan lokasi kejadian.

Bangunan proyek Bale Pesandekan di TPS Organik Desa, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung roboh pada Selasa (24/12). Mirisnya, bangunan tersebut roboh saat akan digelar upacara Pemelaspasan.

Menurut informasi secara keseluruhan, proyek pembangunan ini mencakup jembatan, gudang pupuk, penyosohan beras, bale pesandekan, hingga TPS organik.

Proyek menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) 2024 dari pemkab Badung dengan total nilainya Rp 11.800.000.000. Dari semua anggaran dan proyek itu, hanya Bale Pesandekan dengan luas bangunan 3,5 x 14 meter yang roboh.

Lantaran pengerjaan secara estafet, maka tukang dan buruh yang bekerja sebanyak 19 orang. Setidaknya ada 9 buruh menjadi korban, 2 buruh di antaranya mengalami luka serius dan sisanya mengalami luka ringan.

Bangunan tersebut roboh pada saat buruh sedang mengerjakan atap genteng tepatnya pada pojokan genteng atau pemugbug.

Sehingga menyebabkan tenaga kerja yang berada di atas maupun di bawah banggunan tersebut jatuh ada yang tertimpa bangunan hingga mengalami luka-luka.

“Kemungkinan pembangunan tidak sesuai dengan kontruksi atau spek atau RAB yang ada. Sehingga perlu kiranya tindakan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebab dari robohnya bangunan bale pesandekan tersebut. Apalagi menyebabkan adanya korban baik luka patah tulang maupun luka ringan,” imbuhnya.

Proyek pengerjaan bale pesandekan ternyata belum rampung 100 persen namun sudah ambruk. Bahkan robohnya bangunan style Bali itu pun saat pekerja masih melakukan pemasangan genteng.

Besar dugaan bangunan itu secara cepat-cepat agar bisa segera pemelaspasan atau upacara dalam Hindu.Kini penyelidikan pun tengah dilakukan pihak kepolisian. sha/dx