DENPASAR, OborDewata.com – Penyampaian pandangan umum Fraksi Golkar yang dibacakan Ni Putu Yuli Artini di Rapat Paripurna ke-12 DPRD Bali, Selasa 8 April 2025 membahas angka bunuh diri yang cukup tinggi di Bali.
Bahkan angka bunuh diri di Bali menjadi yang tertinggi di seluruh Indonesia. Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Indonesia Polri yang menerima laporan kasus bunuh diri sepanjang 2023-2024, angka tingkat bunuh diri di Bali mencapai 3,07 atau ada 135 kasus bunuh diri di Bali yang dilaporkan.
“Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berkisar 4,3 juta jiwa, angka tersebut tergolong tinggi,” ucap, Yuli Artini.
Terdapat beberapa faktor penyebab angka bunuh diri tinggi di Bali, salah satu penyebab kasus bunuh diri di Bali seperti terbelit utang, terutama saat ini adalah judi online
dan pinjol (pinjaman online).
“Mohon Gubernur mengkaji dan berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait sehingga dapat
dilakukan pencegahan kasus bunuh diri di Bali,” tutupnya.
Sebelumnya, Kasus dugaan bunuh diri atau ulah pati kembali terjadi menimpa seorang anggota polisi yang bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Pancasari Polsek Sukasada Polres Buleleng.
Aiptu MS ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di sebuah kandang sapi, Banjar Babakan, Desa Sambangan, Bali, pada Senin 7 April 2025, sekitar pukul 12.00 Wita.
Dikonfirmasi mengenai motif kasus dugaan bunuh diri anggota polisi tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, S.I.K mengarahkan untuk menghubungi Humas atau Kapolres Buleleng.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, polisi berusia 48 tahun itu ditemukan tewas dengan luka jeratan di leher yang pertama kali ditemukan oleh sang kakak, Gede W, setiba dari kebun.
Setelah mengetahui kondisi sang adik tergantung di selendang, langsung berupaya memotongnya kemudian memanggil orang tua dan sanak saudaranya.
Selendang warna biru yang digunakan untuk gantung diri juga diamankan sebagai barang bukti. Selain jeratan di leher, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. sar/sathya