BADUNG, OborDewata.com – Dalam upaya mendukung pengembangan dan standarisasi kualitas produk pelaku usaha di Kabupaten Badung, Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Badung bekerja sama dengan Badan Standarisasi Nasional (BSN) menggelar seminar bertema “Sosialisasi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Bagi UMKM”. Seminar ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya standarisasi dalam meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar lokal maupun nasional.
Acara yang diadakan pada Jumat, 8 November 2024, bertempat di Ballroom Hotel Made Bali, Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung ini dihadiri oleh berbagai narasumber dan peserta dari kalangan pelaku usaha dan instansi terkait. Beberapa tokoh penting yang turut hadir dalam acara ini antara lain Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih, Ketua HIPMI Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih, Ketua HIPMI Badung I Made Agus Hermanta, serta perwakilan dari BSN, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Badung, DPMPTSP Badung, dan lembaga lainnya.
Gde Sumarjaya Linggih, Anggota Komisi VI DPR RI, menyampaikan, standardisasi merupakan langkah yang sangat penting bagi UMKM untuk dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Sebagai anggota Komisi VI DPR RI, Demer sapaan akrabnya mendukung penuh upaya-upaya yang dilakukan oleh HIPMI dan BSN untuk memberikan pemahaman tentang standarisasi kepada para pelaku UMKM di daerah ini. “Dengan kualitas produk yang terjamin, UMKM kita tidak hanya akan bertahan, tetapi juga bisa berkembang pesat, baik di pasar lokal maupun nasional,” katanya.
Gde Sumarjaya Linggih menekankan bahwa pemerintah pusat terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM, dan salah satu langkahnya adalah dengan mendorong implementasi standar yang relevan dengan kebutuhan pasar. “Kami berharap seminar ini dapat menjadi jembatan bagi para pelaku UMKM untuk lebih memahami pentingnya standarisasi dan penilaian kesesuaian produk agar dapat meningkatkan daya saing mereka,” ujar Gde Sumarjaya Linggih.
Sementara itu, Ketua HIPMI Badung I Made Agus Hermanta, juga memberikan tanggapannya terkait kegiatan ini. “Seminar ini adalah langkah konkret HIPMI Badung dalam mendukung pengusaha muda di Kabupaten Badung agar dapat mengoptimalkan kualitas produk mereka. Kami menyadari bahwa di era globalisasi dan pasar bebas saat ini, produk UMKM harus memiliki standar yang dapat diterima oleh pasar. Melalui seminar ini, kami berharap para pelaku usaha dapat memahami betul bagaimana proses standarisasi ini dapat membuka peluang lebih besar bagi mereka, baik untuk pasar nasional maupun internasional,” ujar I Made Agus Hermanta.
Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pelaku UMKM tentang pentingnya standardisasi produk, serta proses penilaian kesesuaian yang diperlukan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh BSN dan lembaga terkait lainnya. Dengan pengetahuan ini, diharapkan pelaku UMKM di Badung dapat meningkatkan kualitas produk mereka dan memperluas pangsa pasar, sehingga dapat bersaing dengan produk-produk lain di pasar global.
Dalam harapannya, I Made Agus Hermanta berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman, tetapi juga mendorong kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga standarisasi. “Harapan kami, UMKM di Badung bisa lebih berdaya saing dan lebih siap menghadapi tantangan industri, baik dari sisi kualitas produk maupun dalam mengakses pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Melalui seminar ini, baik Gde Sumarjaya Linggih maupun I Made Agus Hermanta sepakat bahwa standarisasi produk merupakan salah satu kunci untuk membuka lebih banyak peluang dan meningkatkan daya saing UMKM Badung di pasar yang semakin berkembang dan kompetitif. dx/sathya