BADUNG, OborDewata.com – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Badung, bersama Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DiskopUKMP) Badung serta Bank BPD Bali, melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) program Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera (Sidi Kumbara) pada Kamis, 7 November 2024.
Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan modal tanpa bunga kepada usaha mikro di Badung, serta mendorongpertumbuhan ekonomi melalui pengembangan UMKM di daerah tersebut.
Monev yang dilaksanakan pada empat UMKM penerimaprogram ini sejak diluncurkan pada Juli 2024, bertujuan untukmengevaluasi sejauh mana manfaat pinjaman bunga 0% inidigunakan dalam pengembangan usaha mereka.
Kepala Cabang Bank BPD Bali Badung, Made Adhitya Pranajaya, SE MM, menjelaskan program Sidi Kumbaramerupakan inisiatif pemerintah Kabupaten Badung yang bekerja sama dengan Bank BPD Bali, yang menyasar UMKM lokal untuk mendapatkan tambahan modal tanpa dikenakanbiaya bunga, provisi, admin, dan asuransi dengan jangkawaktu pinjaman antara satu hingga dua tahun, tergantung pada jenis kebutuhan kredit, baik untuk modal kerja atau investasi.
Adhitya memaparkan bahwa program ini dirancang untukmembantu UMKM kecil yang berbasis di Badung agar dapatmengembangkan usaha mereka.
“Kami berharap UMKM Badung dapat memanfaatkan kreditini sebaik mungkin untuk kemajuan usahanya. Ke depannya, kami juga berharap mereka bisa meningkatkan plafon kreditmereka, dan Bank BPD Bali siap membantu dalam proses graduasi atau peningkatan plafon tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Bank BPD Bali Mangupura, Ida Bagus Made Surawan, S.Pi., MM, menambahkan bahwaprogram Sidi Kumbara sejalan dengan visi dan misi Bank BPD Bali untuk menopang pertumbuhan ekonomi melaluisektor UMKM.
“Kami berkomitmen mendukung program unggulan PemkabBadung ini, yang juga sejalan dengan misi kami untukmengembangkan UMKM, membantu mereka naik kelas, dan menjadi lebih produktif,” kata Surawan.
Program ini, menurutnya juga berfungsi sebagai inkubatorbagi UMKM agar bisa berkembang dari usaha mikro menjadilebih besar.
Putu Ambara Tresna Jaya selaku perwakilan bagian EkbangPemkab Badung dan Koordinator TPKAD Badung mengungkapkan program ini bertujuan untuk meningkatkanakses UMKM ke perbankan, memudahkan mereka dalammemperoleh pembiayaan yang diperlukan untuk memperluasusaha dan meningkatkan omzet penjualan.
Sementara, Bagian Bidang UKM dan Kewirausahaan Jamu Jabatan fungsional Pengembangan Kewirausahaan DiskopUKMP Badung Ayu Putu Ariani menyebut hinggakini, dari target 100 UMKM, sudah ada 68 UMKM yang berhasil menerima kredit, dengan kuota sisa 32 penerima yang masih tersedia di tahun 2024. Diharapkan pada tahun 2025, dukungan untuk 200 UMKM akan terus dilanjutkan.
“Program Sidi Kumbara ini sudah sesuai denganperuntukannnya jadi kita antisipasi pelaku usaha mikromencari program ini bukan untuk program usaha. Jadi sejauhmonev sudah digunakan untuk pengembangan usaha,” ujarnya.
Beberapa penerima program Sidi Kumbara juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Pemkab Badung dan Bank BPD Bali.
Ni Nyoman Sri Utari, seorang pedagang dan pengadaanpakaian eceran di Kelurahan Abianbase, Mengwi, mengakusangat terbantu dengan pinjaman yang digunakan untukperawatan mesin dan pembelian bahan baku.
“Program ini sangat bermanfaat bagi usaha kecil kami, yang baru kami rintis,” katanya.
Begitu pula Ni Gusti Ayu Kade Nuriasih, pedagang banten di Desa Abianbase, Mengwi, yang merasa sangat terbantu untukpembelian bahan baku banten, dan Kadek Didin Arya Pradita, penjual pakaian adat Bali, Banjar Lebah Sari Desa Mambal, Abiansemal yang memanfaatkan kredit untuk membuatetalase yang layak guna menarik lebih banyak konsumen.
Ni Putu Hera Juliari pedagang plastik yang beromzet Rp20 juta per bulan di Banjar Umahanyar Desa Darmasaba, Abiansemal merasa terbantu untuk menambah pembelianproduk-produk plastik lainnya.
Dengan adanya program Sidi Kumbara, Pemkab Badung bersama Bank BPD Bali berharap dapat terus memperkuatsektor UMKM dan mendorong peningkatan kesejahteraanmasyarakat melalui peningkatan akses keuangan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhanekonomi di Badung. rl/sathya