Ekonomi Bisnis

Majukan Pariwisata Bali DPD Putri Bali Prakarsai Acara “Ngobrol Bareng Putri” Rangkul Stakeholder Pariwisata

881 Views

DENPASAR, OborDewata.com – Dalam memajukan geliat pariwisata di Bali yang berkarakter berbudaya, maka Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi (DPD Putri) Provinsi Bali menggelar acara bertajuk “Ngobrol Bareng Putri” di Bart Artotel Sanur, Denpasar, Rabu, (11/9/2024). Acara yang dimoderatori Sekretaris Jenderal DPP Putri yang juga CEO The Lodge Group dan Sujiva Resto & Art Space, Heni Smith bersama Yoke Darmawan, Corporate Affairs Director Sababay Winery Bali ini menghadirkan sejumlah bintang tamu profesional.

Mereka adalah Ketua GIPI Bali atau Bali Tourism Board Ida Bagus Agung Partha Adnyana (Gus Agung), Penasihat Kebudayaan Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), dan Ketua DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti. Ketiga narasumber ini turut didampingi Ketua Umum DPP Putri Hans Manansang dan Ketua DPD Putri Bali, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha.

“Ngobrol Bareng Putri” yang bertujuan menjaga keseimbangan antara pariwisata berkelanjutan dan efektivitas pemasaran ini mengajak berbagai stakeholder pariwisata Bali untuk duduk bersama sembari berdiskusi membedah sejumlah persoalan sekaligus pencapaian yang dicapai.

Satu bahasan hangat di awal acara “Ngobrol Bareng Putri” ini adalah sejumlah kecelakaan fatal yang merenggut nyawa wisatawan asing saat berlibur di Bali.Demi menjaga citra Bali di mata internasional, para narasumber sepakat sertifikasi usaha, khususnya bagi member DPD Putri Bali menjadi sebuah keharusan. Lebih-lebih sejumlah member DPD Putri Bali menyuguhkan atraksi wisata yang cukup beresiko namun digemari turis mancanegara. Ketua DPD Putri Bali, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha menekankan bahwa sertifikasi usaha ini penting dan merupakan keharusan di tengah persaingan antar negara yang semakin ketat.

“Apalagi kita kan memang pelaku penyedia jasa pariwisata di bidang aktivitas pariwisata,” jelas Gung Inda- sapaan akarab I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, Rabu, 11 September 2024.

Cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai itu menguraikan ada bebertapa aktivitas member DPD Putri Bali melibatkan kegiatan alam dan petualangan yang relatif cukup beresiko plus membahayakan. “Jadi pariwisata itu kuncinya saftey atau aman. Jangan sampai pelaku wisata kebablasan karena dianggap satu usaha sukses akan diikuti usaha lain, tapi malah beresiko,” tegasnya.

Dalam rangka menciptakan kondisi pariwisata Bali ideal, Gung Inda menyebut pihaknya telah melobi Kementerian Pariwisata terkait sertifkasi usaha ini, seperti layaknya sertifikasi pada hotel bintang 4 dan 5.

“Sehingga jelas dan tamu tahu apa yang akan mereka lakukan dan bagaimana keamanannya,” urai Gung Inda.

Imbuhnya, Putri juga berbicara dengan regulator seperti wakil rakyat untuk membantu dalam payung alias regulasinya.

Apalagi hal ini menyangkut keselamatan turis saat berwisata di wahana di member Putri se-Indonesia, khususnya Bali.

“Jadi tidak hanya di Bali saja, tapi langsung dari pusat, karena kita butuh legitimasinya. Putri sebagai stakeholder independen menjaga Bali, mempunyai level bagus pariwisata berkualitas dan safety,” katanya.

Member DPD Putri Bali ujar Gung Inda sangat siap jika sertifikasi ini menjadi sebuah keharusan.

Meski belum diwajibkan, sudah banyak pelaku pariwisata member Putri Bali yang menerapkan standar keamanan ini.

“Kita melihat ada beberapa usaha pariwisata di bidang Putri ini sudah puluhan tahun. Seperti usaha saya sudah hampir 25 tahun, rafting, dan naik kuda tentu safety yang paling penting. Kemudian masih bertahan hingga kini dengan aman,” jelasnya sembari menyebut sertifikasi ini akan melibatkan orang teknis dan profesional.

Sementara itu, Ketua PHRI Bali, Cok Ace menggarisbawahi pentingnya sertifikasi usaha, khususnya di bidang keamanan destinasi.

“Pariwisata yang tidak merusak SDA, baik orang maupun alam Balinya. Nusa Penida kecelakaan di Kelingking, di Gianyar tamu meninggal dunia, kalau objek membuat citra kita rusak, belum ada sertifikat profesi selaku pengelola aktivitas ini bahaya. Semisal ada event lari yang digelar lalu ada peserta digigit anjing, siapa yang tanggung jawab?” tanya Wakil Gubernur Bali masa bakti 2018-2023 ini.

Cok Ace menegaskan persoalan DPD Putri Bali ke depan adalah keseimbangan antara investasi yang masuk dengan keamanan di destinasi atraksi wisata.

“Putri Bali adalah mata tombak atraksi pariwisata sehingga sertifikasi objek pariwisata menjadi penting ke depan,” urainya.

Senada, Ketua BTB, Gus Agung sepakat dan Ketua Umum DPP Putri, Hans Manansang juga menyerukan hal serupa.

“480 DTW, ini PR buat kita semua. Ada Perda 5 Tahun 2020 bahwa semua harus masuk asosiasi. Di Bali kita enggak jualan hotel, transportasi, tapi atraksi sehingga DTW harus maksimal, sertifikasi, financing. Putri adalah stakeholder yang akan kita support habis-habisan, karena pariwisata Bali terletak di atraksi,” tegas Gus Agung. en/dx