KARANGASEM, OborDewata.com – Kebulatan tekad untuk memajukan para petani Anggota Komisi IV DPR RI, Drs. I Made Urip, M.Si., kembali Turba atau turun ke bawah untuk meningkatkan kapasitas petani dan krama subak di Karangasem. Setelah Kabupaten Bangli dan Tabanan, kini Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang akrab disapa M-U itu, melanjutkan gelar Bimtek Teknologi Inovasi Hortikultura Mendukung Pertanian Maju, Mandiri dan Modern di Mahagiri Panoramic Resort and Restauant, Desa Rendang, Karangasem, pada Selasa (14/6/2022). Ketua DPP PDI Perjuangan membidangi Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup itu, sebelumnya bersama perwakilan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO) Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian, juga sempat menyambangi Karangasem untuk mengggelontorkan bantuan Program Aspirasi Pertanian Tahun 2022 senilai total Rp1,41 miliar. Karena itu, untuk menambah wawasan dan pengetahuan berkaitan dengan teknis di lapangan, M-U kembali melaksanakan Bimtek yang secara khusus mendatangkan narasumber dari Praktisi Teknologi Pertanian Jepang, Dewa Made Suryawan dan Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP., yang juga Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali.
Melihat kembali Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang membidangi Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu, para petani dan krama subak nampak langsung bersemangat, karena bisa terus berkomunikasi untuk memajukan sektor pertanian di Karangasem, agar makin maju, mandiri dan modern. Seperti diungkapkan Ketua Kelompok Tani Ternak (KTT) Jalan Terus, I Wayan Artawan mengaku sangat senang mendapat Bimtek yang dibuka langsung Made Urip. Apalagi sebelumnya, juga diberikan bantuan ternak dan sempat mengikuti Bimtek Kapasitas Petani dan Penyuluh di Karangasem yang sudah sangat dirasakan manfaatnya. “Bimtek dari Pak Made Urip ini sangat berharga, karena sebelumnya kami juga sempat mendapat Bimtek tentang porang yang sangat bermanfaat. Selain itu, Pak Urip juga memberikan bantuan yang sangat luar biasa bagi kami dan krama subak,” bebernya. Di sisi lain, Plt Kadis Pertanian, Pangan dan Perikanan Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika, S.Sos., MAP., mengungkapkan Made Urip selalu hadir tidak saja memberikan Bimtek, tapi sebelumnya juga mengucurkan bantuan aspirasi pertanian di Kabupaten Karangasem tahun 2022 senilai total Rp1,41 miliar.


Made Urip dikatakan telah terbukti nyata membantu dan memperjuangkan aspirasi para petani dan krama subak di Karangasem. Bahkan mereka tidak akan pernah lupa, karena jika tidak ada uluran tangan Made Urip yang selalu gencar di pemerintah pusat, maka bantuan ini tidak akan turun dari langit. Selain itu, anggota dewan lima periode dengan 255.130 suara tertinggi di Dapil Bali dan peringkat ketujuh nasional itu, selalu peduli untuk memperjuangjan aspirasi petani di Karangasem. “Karena itu, semua peserta agar serius mengikuti Bimtek, karena sangat mahal di masa Covid-19 ini. Apalagi dilakukan tatap muka dengan Pak Made Urip, dan tidak lewat zoom meeting atau online, karena tidak akan updol,” katanya. Sementara itu, Subkoordinator Bawang Merah dan Sayuran Umbi, M. Syaifuddin Abdulrrohim, SP., M.Si., mewakili Direktur Hortikultura Kementerian Pertanian menegaskan Bimtek ini untuk mendukung petani di Bali, termasuk di Karangasem agar makin maju, mandiri dan modern. Apalagi ditunjang oleh potensi hortikultra yang sangat luar biasa untuk mensejahterakan petani jika dikelola dengan baik dan membentuk agrohortikultura yang profesional.
“Negara sangat kaya raya dengan pertanian sebagai anugrah yang bisa memproduksi hasil pertanian sepanjang tahun,” paparnya, seraya meminta petani ke depan harus lebih modern, bahkan bila perlu tidak lagi menyentuh tanah, agar kaum milenial mau terjun dengan teknologi pertanian agar bisa bersaing di pasar internasional. Dirjen Horti juga mengembangkan program Kampung Hortilultura dari hulu hingga hilir. Program ini berkat bantuan dan usulan aspirasi Made Urip bisa membangun akses hortikultura baik dalam bentuk segar dan olahan yang memberi nilai tambah bagi masyarakat. “Kami harap Pak Urip bisa terus membantu kami dan petani di Karangasem,” ujarnya, sembari menyebutkan bantuan program P2L untuk penyediaan pangan keluarga dan alternatif pendapatan keluarga, karena bisa mendapatkan hasil dalam waktu singkat dengan mengembangkan sayuran dan tanaman obat. “Melalui Bimtek ini bisa meningkatkan kapasitas petani agar bisa maju, mandiri dan modern yang didukung penuh oleh Bapak Made Urip,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Made Urip mengakui Bimtek ini berkat kerja sama Kementerian Pertanian melalui Dirjen Hortikultura untuk menyiapkan sumber daya manusia di sektor pertanian. Karena negara akan menghadapi tantangan untuk menjaga stabilitas dan kedaulatan pangan yang sangat berat. Apalagi Indonesia sudah dituding sebagai negara yang terlalu banyak importasi pangan. Bayangkan, jika negara harus menyiapkan pangan untuk menghidupi 200 juta jiwa penduduknya, sehingga harus bisa mengembangkan sektor pertanian yang tangguh ke depan, selain mendirikan lembaga baru sebagai Badan Pangan Nasional atau BPN yang bertugas untuk menyiapkan pangan secara nasional. Karena itulah, M-U juga menaruh perhatian besar untuk memajukan sektor pertanian di Karangasem yang potensinya sangat luar biasa, sehingga perlu diberikan sentuhan bantuan dan program dari pusat. “Jika hanya mengandalkan APBD saja tidak akan cukup untuk memgembangkan sektor pertanian, apalagi kena dampak pandemi Covid-19. Sehingga subak abian dan subak basahnya perlu digarap secara intensif termasuk ternak Sapi Bali untuk meningkatkan kualitas unsur hara tanahnya,” jelasnya.
Karena itu ditegaskan Made Urip, ke depan perlu menjaga komunikasi dan sinergi untuk mendapat bantuan dan akses program dari APBN. Maka itu, Made Urip mengajak seluruh peserta Bimtek memperkuat sektor pertanian, sehingga nantinya bisa terus membentuk kelembagaan petani di Karangasem. “Karena kita tidak bisa terus hanya mengandalkan sektor pariwisata saja. Mari kita perkuat sektor pertanian ini, karena Gunung Agung batuk-batuk saja bisa mempengaruhi sektor pariwisata. Saya harap ikuti Bimtek ini dari awal sampai berakhir, karena sangat penting dan pemerintah daerah belum tentu bisa mengadakan Bimtek seperti ini,” pungkas M-U yang sebelumnya juga sempat menyerahkan bantuan aspirasi di Karangasem yang sudah direalisasikan senilai total Rp1,41 miliar ini, yaitu 2 Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) sebanyak Rp400 juta, bantuan 10 ton bawang merah untuk lahan seluas 10 hektar yang diterima Subak Abian Taman Sari dan Kelompok Tani Giri Tohlangkir dengan anggaran Rp410 juta, 7 unit traktor roda dua senilai Rp210 juta, 2 kelompok bantuan Kebun Bibit Rakyat (KBR) sebesar Rp200 juta, 2 program Bang Pesona Rp100 juta, serta bantuan Jalan Usaha Tani Rp90 juta.
Selain itu, juga ada beberapa kegiatan yang diperjuangkan M-U yang sedang proses di Kementerian Pertanian, yakni bantuan Padi inbrida seluas 500 hektar, bantuan benih Jagung Hibrida seluas 1.300 hektar, bantuan 1 unit Bioflok, 2 unit motor roda tiga, bantuan ternak berupa 15 ekor sapi, 50 ekor kambing dan 1.500 ekor bantuan Ayam KUB. ama/sathya