MANGUPURA, OborDewata.com – Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap 3 Desember, kembali mengangkat isu penting mengenai pemberdayaan dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Di Kabupaten Badung, tema peringatan tahun ini, “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan,” menyoroti urgensi untuk mendorong partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam berbagai sektor kehidupan.
Pentingnya kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas menjadi pokok bahasan utama dalam peringatan HDI di Badung, maka dari itu Anggota DPRD Badung Made Suwardana turut hadir mendampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa. Dimana Wabup Suiasa menegaskan bahwa stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas adalah pelanggaran terhadap nilai kemanusiaan. “Penyandang disabilitas berhak mendapatkan hak yang sama dengan individu lainnya, tanpa pandang fisik maupun keterbatasan,” ujar Suiasa.
Isu utama yang diangkat adalah pemberdayaan penyandang disabilitas untuk mengakses kesempatan yang setara dalam pendidikan, pekerjaan, dan pembangunan sosial. Suiasa menekankan bahwa meski memiliki kekurangan fisik, banyak penyandang disabilitas yang memiliki kekuatan mental dan psikologis luar biasa, yang seringkali lebih unggul daripada orang lain.
Momentum peringatan HDI juga mendorong agar lebih banyak akses dibuka untuk penyandang disabilitas, baik dari sisi kebijakan publik maupun pelibatan dalam kegiatan sosial-ekonomi. Dalam rangkaian kegiatan di Badung, pemerintah setempat mengadakan sejumlah program pendukung, termasuk deteksi dini, rehabilitasi, serta pemberian sembako dan alat bantu kesehatan seperti kursi roda untuk penyandang disabilitas.
Peringatan HDI tidak hanya sebatas seremonial, tetapi juga sebagai panggilan untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan, di mana penyandang disabilitas dapat berperan penuh tanpa hambatan. Kesadaran dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai perubahan tersebut. mas/sathya