Berita

Siwaratri 27 Januari 2025, Umat Hindu Jangan Lupa Jagra dan Puasa

4.4K Views

BALI, OborDewata.com – Siwaratri sebagai hari suci umat Hindu, hendaknya perayaannya dengan penuh kesucian.

Untuk itu, pemahaman makna Siwaratri sangat perlu bagi umat Hindu, khususnya di Bali. Sehingga tercapai sesuai tujuan yang baik dan benar.

Dalam Bhagavadgita, Pancama Adhyaya, sloka 25 ada sebuah kutipan. ‘Labhante Brahma nirwanam rrayah krsna kalmarah, Chinna dwaidha yatatmanah sarwa bhuta-hite ratah’.

Artinya, orang suci yang dosa-dosanya termusnahkan. Yang keraguannya terhapuskan, yang pikirannya telah terdisiplinkan dan yang bergembira melakukan kebajikan pada semua mahluk, mencapai penyatuan dengan Brahman.

Kutipan ini menegaskan, bahwa manusia seharusnya mengupayakan perilaku hidup bersih dan baik serta benar.

Guna melepaskan segala dosa atau kekotoran (mala). Serta menjaga dan saling mencintai sesama ciptaan Tuhan. Dengan tujuan akhir agar mampu bersatu dengan Brahman.

Siwaratri sendiri, sebagai hari penting umat Hindu. Sebab kepercayaan saat Siwaratri, Dewa Siwa beryoga semadi. Sehingga harapannya umat yang ikut beryoga semadi, akan mendapatkan berkah dari Dewa Siwa.

Sehingga tujuan Siwaratri untuk mencapai kerahayuan hidup atau kebahagiaan. Sehingga tercapai kesejahteraan lahir batin. Untuk itu umat jangan sampai lupa sembahyang, dan menghaturkan bhakti tatkala Siwaratri.

Tatacara menjalankan Siwaratri, adalah dengan maprayasita sebagai pembersihan pikiran dan batin. Lalu menghaturkan banten pejati di sanggah Surya serta sembahyang ke hadapan Sang Hyang Surya. Memohon kesaksian beliau agar terberkati.

Jangan lupa sembahyang ke hadapan leluhur, dalam memohon tuntunanNya. Serta yang paling penting adalah menghaturkan banten pejati, ke hadapan Dewa Siwa yang bisa tempatnya pada sanggah tutuan atau palinggih Padma. Bisa juga di piasan pamerajan atau sanggah.

Jangan lupa agar jagra atau tetap melek dengan mengucapkan doa mantra Om Namah Siwa semalam suntuk.

Lalu juga puasa atau Upawasa, yang berlangsung dari panglong ping 14 sasih kapitu hingga besok paginya selama 24 jam.

Setelah itu sampai malam (12 jam). Baru bisa memakan nasi putih berisi garam dan meminum air putih. Untuk jagra sendiri dimulai sejak panglong ping 14 dan berakhir besok harinya jam 18.00 (36 jam). SHA