Berita

Cerita Para Pejuang Keluarga, Pencari Batu Sikat di Pantai Klotok

858 Views

KLUNGKUNG, OborDewata.com – Mencari batu sikat menjadi pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan sepenuhnya oleh warga di sekitaran Pantai Watu Klotok, Desa Tojan,Kecamatan Klungkung,Bali.Meski sempat dilarang karena dianggap menimbulkan abrasi,belasan warga tersebut terpaksa menggeluti pekerjaan itu untuk bisa menyambung hidup ditengah beratnya himpitan ekonomi.

Hari Telah menunjukkan jam 12 belas siang.Namun Kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat para pencari batu krikil atau umum disebut batu sikat untuk tetap turun ke bibir pantai mencari batu sikat.Semangat para bapak bapak ini seakan mengalahkan sengatan matahari di siang itu.Berbekalkan tempat berbentuk jaring.Para pencari batu sikat ini akan menunggu datangnya ombak sebelum akhirnya mengambil kerikil kerikil yang terhempas ke bibir pantai.

Siang itu ombak dipantai klotok cukup bersahabat dan tidak begitu besar.Hal ini menjadi salah satu kesempatan besar bagi para bapak-bapak ini untuk mendapatkan batu sikat yang lebih banyak.

Tak hanya sengatan matahari,para pejuang keluarga ini harus menahan dingin akibat beberapa kali keluar masuk air laut.

Aktivitas para pencari batu sikat ini, biasanya dimulai sejak pagi hingga sore hari.Kerikil atau batu sikat yang diambil dari bibir pantai akan ditampung,dan dikeringkan terlebih dahulu diatas pasir. berikutnya tugas bagi para ibu – ibu. Mereka akan mulai memilah kerikil kerikil ini menurut size dan kualitas.Untuk memisahkan ukuran batu size nol dan 1 mereka biasanya menggunakan alat manual ini.

Tenda tenda darurat beratapkan terpal adalah media satu satunya tempat untuk para pencari batu sikat ini untuk berteduh. satu tenda biasanya akan ditempati oleh 2 sampai tiga orang biasanya suami dan istri.

Dari pantauan setidaknya belasan orang setiap harinya menggantungkan hidup di pantai klotok ini.Salah satunya bapak Nyoman mudana yang tahun ini menginjak usia 61 tahun.Hari ini kakek mudana melakukan pekerjaannya untuk memilah batu batu yang telah diambil di bibir pantai sehari sebelumnya.
“Dalam sehari,saya mampu memilah batu sikat antara 10 hingga 15 goni.Dalam satu goni batu sikat ini dijual kepengepul Rp.14.000- Rp.16.000”. Sambung Mudana,.

Keadaan ekonomi serta tidak adanya pilihan lain,memaksa dirinya tetap melakoni pekerjaan ini,meski kini usianya menginjak 61 tahun. Mencari batu sikat menjadi pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan sepenuhnya oleh warga di sekitaran Pantai Watu Klotok,Desa Tojan,Kecamatan Klungkung, Bali.Meski kadang berhadapan dengan segala resiko,mereka terpaksa menggeluti pekerjaan tersebut untuk bisa menyambung hidup.Ini adalah contoh nyata kerja keras para pejuang keluarga.Sengatan matahari,dinginnya air laut serta beratnya beban dipundak seolah seolah tidak terasa, demi dapat memenuhi kebutuhan keluarga. tim/dx