KLUNGKUNG, OborDewata.com – Pura Goa Lawah yang memiliki korelasi sangat erat dengan Pura Besakih di lereng Gunung Agung dan merupakan pura induk (mother temple) bagi seluruh umat Hindu Bali akan merayakan puncak Upakara Padudusan Alit pada Selasa, Anggara Kliwon Medangsia, 19 Maret 2024 pukul 10.00 Wita.
Diketahui, Pura Goa Lawah didirikan sekitar abad 11 masehi, salah satu pura terpenting bagi masyarakat Bali, yakni Pura Sad Kahyangan Goa Lawah yang dalam kepercayaan Hindu Bali diposisikan sebagai pura penyangga arah tenggara (gneya) dari daratan Bali, sedang menyiapkan perayaan suci.
Upacara suci di pura suci yang menurut Lontar Prekempa Gunung Agung merupakan representasi kepala dari Naga Basuki –sedangkan Pura Goa Raja di Kompleks Pura Besakih merepresentasikan ekornya– ini akan dipuput oleh Ida Peranda Gria Dawan Kelod dan Ida Peranda Gria Satria Kanginan.
“Saat ini berbagai persiapan sudah dilakukan pihak pantia karya menjelang Pujawali Pura Goa Lawah yang jatuh setiap Anggara Kliwon Medangsia. Di mana untuk tahun ini, pujawali akan berlangsung pada, Selasa, 19 Maret 2024. Puncak Karya Pujawali dipuput dua sulinggih, yaitu Ida Pedanda Keniten Gria Dawan Kelod, Klungkung dan Ida Pedanda Istri Gria Dawan,” ucap Bendesa Pura Goa Lawah, dr. Gede Bagus Darmayasa, M.M., M. Repro, Jumat, 15 Maret 2024.
“Saat ini persiapan sudah mulai dilakukan oleh panitia karya,” imbuhnya.
Menurutnya, tanggal 19 Maret 2024 ini merupakan puncak piodalan, sedangkan untuk Ida Betara mesineb akan berlangsung pada 22 Maret 2024 (selama 3 hari) sekitar pukul 15.00 Wita.
Dikatakannya, bagi umat Hindu di Bali maupun di luar Bali yang ingin bersembahyang diharapkan menyesuaikan dengan waktu dan dudonan karya.
Adapun dudonan acara dimaksud yakni pada Rabu, Buda Umanis Medangsia, 20 Maret 2024 dan Kamis, Wraspati Paing Medangsia, 21 Maret 2024 panitia memberikan kesempatan kepada para pamedek untuk menghaturkan sembah bakti sembari digelar karya nganyarin.
Selanjutnya pada Jumat, Sukra Pon Medangsia, 22 Maret 2024 dihaturkan panyineban dipuput oleh Ida Peranda Gria Kawan Kelod.
“Pada kesempatan ini kami mengimbau pamedek tidak memakai kantong plastik atau tas kresek sekali pakai, tidak merokok di areal pura, dan membawa tempat tirta,” imbau Bendesa Pura Goa Lawah, dr. Gede Bagus Darmayasa, M.M., M. Repro.
Sementara untuk para agen atau travel perjalanan, pihaknya memohon agar menjelaskan kepada para tamu, baik domestik maupun mancanegara yang akan berkunjung bahwa tidak diperkenankan masuk ke Utama Mandala Pura Goa Lawah pada saat karya.
“Bagi pamedek yang tangkil akan diatur masuk ke Utama Mandala Pura Goa Lawah dengan sistem kartu, sehingga dalam persembahyangan nantinya bisa nyaman dan tertib,” ungkap dr. Gede Bagus Darmayasa, M.M., M. Repro. menjelaskan sejumlah penekanan terkait karya di Pura Sad Kahyangan Goa Lawah yang didirikan pada tahun 929 saka atau 1007 masehi atas prakarsa Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu. ken/sathya