GIANYAR, OborDewata.com – Tak sedikit Warga Hindu kini sudah beralih menggunakan penjor ental (daun aren) untuk upacara Galungan, karena dianggap lebih kuat dan tahan lama dibandingkan bahan penjor tradisional. Bahan ental juga dianggap lebih menarik dan mudah diolah, sehingga banyak yang memilihnya untuk membuat penjor yang lebih tahan lama dan indah.
Penjor sendiri merupakan bagian penting dalam upacara Galungan, simbol kesucian dan kesejahteraan, dan pemasangannya memiliki makna filosofis yang mendalam. Penggunaan ental sebagai bahan penjor merupakan adaptasi dari perubahan sosial dan teknologi, namun tetap mempertahankan makna dan fungsi penjor sebagai simbol keagamaan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan warga perlu penggunaan penjor ental. Pasalnya, ental dinilai lebih kuat dan tahan lama dibandingkan bahan penjor tradisional, sehingga penjor yang terbuat dari ental dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak. selain itu, Penjor ental dianggap lebih menarik dan mudah diolah, sehingga dapat menciptakan penjor yang lebih indah dan artistik. Salah satu warga, Ketut Afga mengatakan sejak beberapa tahun Lalu Dirinya sudah beralih menggunakan hiasan Penjor berbahan ental. Selain praktis dan ekonomis penggunaan ental dianggap lebih awet dan Penjor akan terlihat lebih indah.
“Tiang membeli hiasan Penjor yang sudah jadi dan tinggal dipasang dan harganya juga lebih terjangkau dan mudah didapat, ketimbang menggunakan janur,” tambah, Ketut afga.
Penggunaan ental sebagai bahan penjor merupakan adaptasi dari perubahan sosial dan teknologi, namun tetap mempertahankan makna dan fungsi penjor sebagai simbol keagamaan. Namun demikian Perlu diingat bahwa ental yang diolah dengan bahan kimia (seperti formalin) untuk membuat janur yang bersih dan tahan lama memiliki efek samping. Beberapa warga mungkin lebih memilih ental yang tidak diolah dengan bahan kimia untuk menjaga keaslian dan keberkahan penjor.
Namun demikian ditengah gempuran serba praktis dalam pembuatan Penjor saat ini, tak sedikit warga juga tetap mempertahankan cara tradisional dalam membuat Penjor. seperti mempertahankan penggunaan janur kelapa dan aren sebagai hiasan penjo. Dalam kesimpulannya, beralih ke penjor ental adalah sebuah inovasi yang dapat meningkatkan kualitas penjor dan memberikan kesan yang lebih modern, tanpa kehilangan makna dan fungsi penjor sebagai simbol keagamaan. ri/sathya