TABANAN, OborDewata.com – Calon Wakil Bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Ardika, menginisiasi forum diskusi bertajuk Tabanan Bebas Bicara pada Minggu (17/11/2024) sore. Forum yang diadakan dengan konsep santai ini menyasar kalangan mahasiswa dan akademisi sebagai segmen utama, dengan rencana perluasan ke masyarakat umum di masa depan.
Forum ini terinspirasi oleh konsep masimakrama yang pernah diterapkan pada masa kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Tujuannya adalah menyerap aspirasi dan ide dari masyarakat untuk diselaraskan dengan 21 program unggulan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika (Mulyadi-Ardika).
“Kegiatan ini merupakan wadah untuk menerima usulan dan masukan dari masyarakat. Kami ingin membudayakan dialog yang kritis tetapi santun. Itulah mengapa kami sebut Tabanan Bebas Bicara,” ujar Ardika, yang akrab disapa Sengap, usai forum tersebut.
Menurut Ardika, forum ini dirancang sebagai sarana membangun budaya pemikiran kritis di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Ia menyoroti bagaimana anak-anak muda sering kali memiliki ruang diskusi yang terbatas untuk menyampaikan ide mereka.
“Anak muda biasanya memiliki segmennya sendiri, jarang berbaur dengan generasi yang lebih tua. Melalui forum ini, mereka bisa berbicara bebas, tetapi tetap bertanggung jawab. Artinya, kebebasan berbicara tetap dalam koridor yang santun dan solutif,” jelas Ardika, yang juga dikenal sebagai komedian Bali.
Forum ini juga mengundang partisipasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan, dengan harapan ide-ide segar dari generasi muda dapat tersalurkan secara konstruktif.
Ardika menambahkan, keterlibatan kalangan akademis dalam forum ini bukan hanya untuk menyampaikan gagasan, tetapi juga untuk menjadikan riset dan penelitian mereka sebagai pedoman pembangunan daerah.
“Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, pengabdian, dan penelitian, adalah dasar untuk mendorong Tabanan menuju kemajuan. Kami ingin riset-riset dari perguruan tinggi menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan,” ungkapnya.
Ardika juga menekankan pentingnya mengoptimalkan peran perguruan tinggi di Tabanan. Menurutnya, kehadiran kampus harus mampu berkontribusi secara langsung terhadap pembangunan daerah, termasuk meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM).
Ardika berharap Tabanan Bebas Bicara dapat terus berlangsung dan menjadi forum berkelanjutan. Ia berencana mengadakan forum serupa di kampus-kampus dan komunitas masyarakat lainnya.
“Forum ini adalah ruang untuk saling mengoreksi, mencari solusi, dan membangun dialog yang sehat. Ke depannya, kami ingin menjangkau lebih banyak kalangan agar semua suara masyarakat dapat didengar dan diakomodasi,” pungkas Ardika.
Dengan konsep inovatif ini, Ardika dan pasangannya, I Nyoman Mulyadi, berkomitmen untuk membawa pendekatan baru dalam menyerap aspirasi masyarakat Tabanan, sekaligus membangun kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan daerah. ay/dx