DENPASAR, OborDewata.com – Memformat Bali Menuju Pariwisata Berkelanjutan, adalah topik dan tema dari debat terbuka Pilgub Bali 2024 malam kemarin, 30 Oktober 2024.
Saat momen saling lempar pertanyaan antar paslon, Giri Prasta bertanya kepada Mulia-PAS, terkait munculnya jumlah 53 juta kunjungan wisatawan ke Bali.
“Kami melihat di Hearing dengan BTB, dan beberapa organisasi di Bali ini yang telah melaksanakan kegiatan pariwisata luar biasa bagus. Di sana kami mendengar, bahwa calon Gubernur Bali 01 mengatakan bahwa 53 juta jiwa wisatawan asing ke Bali. Pertanyaan kami mohon penjelasan bapak sebanyak 53 juta jiwa itu,” tanya Giri Prasta.
De Gadjah dengan tenang dan santai menjawab, bahwa itu adalah salah kata. “Terimakasih, saya akui kemarin sempat viral 53 juta bahkan jadi meme seolah kami goblok ya. Kami memang belum pengalaman dan jauh dari kesempurnaan dan perlu banyak belajar. Tapi waktu itu salah sebut, harusnya 5,3 juta, jadi kami selimputan istilah Balinya,” jelas De Gadjah.
Ia melanjutkan, pada tahun 2018 wisman sekitar 6 juta lebih dan ini yang tertinggi selama tahun berjalan untuk kedatangan wisman.
Tahun 2020, 2021 tidak terhitung karena pandemi Covid-19. Kemudian 2022 sebanyak 2,1 jutaan, tahun 2023 sekitar 4,1 jutaan, tahun 2024 masih berjalan sekitar 3,5 jutaan.
Giri Prasta kemudian menanggapi jawaban De Gadjah, bahwa target Kementerian Pariwisata adalah 14 juta nasional dan 50 persen atau sebanyak 7 juta adalah target kedatangan wisman di Bali.
“Kami sudah berhitung bahwa dari Januari sampai Agustus 2024, sudah ada sekitar 4,4 jutaan lebih. Jadi target kami adalah 7 juta itu, semoga tembus sampai 6,8 juta jiwa,” sebut mantan Bupati Badung ini.
Giri Prasta mempertanyakan angka 53 juta itu, karena itu berkaitan dengan PHR di Badung yang bisa mencapai atau melampaui Rp30 triliun.
Giri Prasta ingin tahu kejelasan dan verifikasi. Ia mengatakan, bahwa membaca data tidak boleh sembarangan dan fatal jika membaca data salah.
“Bagaimana memberikan pendidikan politik yang bagus pada masyarakat Bali,” tegas Giri Prasta.
De Gadjah pun menanggapi hal ini, bahwa pihaknya salah menyampaikan dan berharap tidak usah hal itu yang jadi bulan-bulanan.
“Saya rasa orang salah tidak perlu penghakiman, saya sadar dengan kesalahan saya,” tegas pentolan Gerindra Bali ini. Bali butuh turis berkualitas.sha/ay/dx