AUSTRALIA, OborDewata.com – Guna memajukan kualitas Pendidikan terhadap mahasiswa Indonesia di Australia, tidak mematakahan semangat Rektor Universitas Ngurah Rai (UNR) Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum., untuk memenuhi undangan mengajar di kelas Indonesian Studies pada Senin (31/3/2025) di Charles Darwin University, Australia (CDU). Kedatangan ke Darwin Australia dengan menempuh perjalanan 2,5 jam di pesawat membuktikan keseriusan Prof. Tirka dalam membangun bangsa melalui industri Pendidikan.
Prof Tirka menjelaskan, kedatangannya tersebut merupakan bagian memperat hubungan terkait dengan MoU, dan juga dirinya akan menjelaskan tentang kebijakan publik Provinsi Bali telah menerbitkan aturan terbaru terhadap wisatawan asing. Dimana dalam aturan terbaru tersebut dibahas tentang wisatawan asing yang berkunjung ke Bali langsung diberikan sanksi, aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2025 tentang Tatanan Baru bagi Wisatawan Asing selama berada di Bali. Prof Tirka sendiri sejatinya sangat bangga, sebab Universitas Ngurah Rai masuk dalam perguruan tinggi di Indonesia yang diajak berkolaborasi dengan CDU. Seperti diketahui, CDU merupakan perguruan tinggi kenamaan di Australia dan masuk 100 kampus terbaik di dunia.
“Dengan saya memberikan perkuliahan di Darwin, Australia itu merupakan keseriusan saya dengan Charles Darwin University dalam memperkuat kerjasama antar Bali dengan Darwin dalam bidang Pendidikan, Pariwisata dan Bisnis,” ungkap Prof Tirka yang juga menjadi Guru Besar Public Policy pada Minggu (30/3/2025).
Tidak hanya itu saja Prof Tirka, dirinya ke Darwin Australia juga memenuhi undangan Legislative Assembly of the Northem Territory, Robyn Cahil yang juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan (Minister for International Migration) untuk membicarakan lanjutan pertemuan lanjutan di Nusadua tentang Kerjasama dalam beberapa bidang seperti Pendidikan, pariwisata dan bisnis. Sehingga jalinan Kerjasama nanti bisa berkembang menumbuhkan celah-celah potensi baru yang bisa digarap.
“Saya harap Bali dan Darwin sama-sama menyadari bahwa banyak potensial di bidang ini bisa dikembangkan,” pungkasnya.