LifeStyle

Rizaldy ASN Aceh Angkat Hobi Jadi Sumber Rezeki, 2024 Sabet Juara Nasional Kontes Batu Akik

876 Views

Banda Aceh, OborDewata.com – Dunia batu akik mungkin sempat redup setelah masa kejayaannya di tahun 2013–2015, namun bagi Rizaldy (49 thn), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh, kecintaannya pada batu tetap terjaga. Bahkan, hobi yang diturunkan dari almarhum ayahnya itu kini membawanya menorehkan prestasi nasional.

Pada 2024 lalu, Rizaldy berhasil meraih Juara Umum Nasional dalam ajang kontes batu akik. “Itu momen yang sangat istimewa, karena saingannya ribuan batu dari berbagai kelas. Mustahil satu orang punya semua koleksi, jadi biasanya ada kolaborasi antar penghobi,” ujarnya ketika dihubungi pada Selasa (9/9/2025).

Rizaldy pun mulai serius menggeluti hobi batu sejak tren akik melambung di 2013. Saat itu, varian batu Aceh bernama Idocrase atau dikenal juga dengan sebutan “solar Aceh” menjadi incaran kolektor dalam maupun luar negeri. “Puncaknya tahun 2015, harga bisa tembus hingga ratusan juta untuk satu batu. Saya sendiri pernah menjual batu hingga Rp160 juta,” kenangnya.

Meski tren sempat menurun, Rizaldy tak pernah meninggalkan kecintaannya. Pasca pandemi Covid-19, ia kembali menghidupkan usaha batu dengan modal sederhana, bermodalkan lima juta saja, ditambah dengan stok lama yang disimpan, ia hanya perlu biaya operasional seperti pemolesan. “Dulu di waktu pandemi banyak yang menjual karena butuh uang, saya justru simpan. Sekarang itu jadi modal saya untuk bangkit lagi,” katanya.

Selain prestasi, hobi ini juga memberikan tambahan penghasilan yang tidak kalah dari gajinya sebagai ASN. “Kalau dibilang sumber utama, mungkin tidak. Tapi rezeki dari batu ini kadang justru lebih besar daripada gaji bulanan saya,” ujarnya.

Bagi Rizaldi, batu Idocrase memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan batu akik maupun permata lain yang bisa diproses atau ditiru, Idocrase tidak bisa dipalsukan. “Tidak ada versi KW nya. Semua Idocrase pasti natural. Itu sebabnya, ia tetap punya nilai meski tren naik turun,” jelasnya.

Meski demikian, ia menekankan pentingnya kejujuran dalam berdagang. Menurutnya, stigma negatif terhadap batu akik kerap muncul karena ada pedagang yang menyesatkan pembeli. “Jagalah kredibilitas, jangan menipu. Kalau pembeli baru sudah kecewa, mereka bisa trauma. Padahal keindahan batu ini sebenarnya luar biasa,” pesannya untuk sesama penghobi.

Kini, selain aktif mengikuti kontes, Rizaldi juga memanfaatkan media sosial seperti halnya di Tiktok dengan nama akun rizaldyblower761, FB dan lainya untuk berbagi pengetahuan dan berdagang. Ia berharap kecintaannya pada batu bisa menjadi inspirasi, bukan hanya untuk kolektor, tapi juga generasi muda agar mengenal potensi sumber daya alam Indonesia.

“Bagi saya, batu bukan sekadar hobi. Ia bagian dari budaya dan warisan alam yang harus dihargai,” pungkasnya. tra/dx