DENPASAR, OborDewata.com – Jembatan Tukad Bangkung di Kecamatan Petang, Badung, kembali menjadi lokasi aksi bunuh diri.Kejadian ini menambah daftar panjang insiden tragis yang terjadi di salah satu jembatan terdalam di Indonesia tersebut.
Menanggapi peristiwa ini, Gubernur Bali, I Wayan Koster menyampaikan keprihatinannya, Minggu,(6/4/2025) di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Denpasar.Ia menilai, kedalaman jembatan yang ekstrem menjadi salah satu faktor yang memungkinkan aksi nekat tersebut terjadi.
“Saya akan berbicara dengan Bupati Badung, untuk mencari solusi dari dua sisi: sekala (dunia nyata/fisik) dan niskala (dunia spiritual),” ujar Gubernur Koster.
Dari sisi niskala, Gubernur mempertanyakan apakah saat jembatan selesai dibangun sudah dilakukan pemelaspasan, yakni upacara penyucian secara adat Bali. Ia juga menyinggung pentingnya perhatian terhadap unsur spiritual di sekitar jembatan, seperti keberadaan makhluk halus (wongsamar) yang mungkin belum dihormati dengan membangun pelinggih (tempat suci).
“Hal-hal seperti ini harus dituntaskan dulu secara niskala,” ujarnya.
Sementara dari sisi sekala, Koster mengusulkan peninggian pagar pengaman di sisi jembatan agar lebih sulit diakses oleh orang yang berniat melakukan bunuh diri.
“Tidak perlu ada penjaga. Cukup pagar pembatas yang lebih tinggi dari kondisi sekarang, itu sudah cukup menghalangi niat orang untuk melompat,” tegasnya.
Koster berharap pendekatan holistik yang menggabungkan unsur spiritual dan fisik bisa mencegah insiden serupa di masa depan. gung/sathya