Ekonomi Bisnis

Rapat Ranwal RPMJD, Nyoman Satria Sikapi Sampah dan Air Bersih

863 Views

MANGUPURA, OborDewata.com – Anggota DPRD Kabupaten Badung Dapil Kecamatan Mengwi Nyoman Satria saat memberikan masukan atas pemaparan Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dari pihak eksekutif yang dipimpin Sekda Badung di Ruang Madya Gosana Lantai III Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Badung, Selasa, (27/5/2025).

Menurutnya, perlu diupayakan penanganan sampah, macet dan ketersediaan air bersih tidak lagi menjadi momok menakutkan di Kabupaten Badung. “Masalah ketersediaan air bersih, seperti kata pepatah jangan sampai seperti semut mati di dalam gula,” terangnya.

Sebagai destinasi pariwisata, Nyoman Satria menegaskan pengadaan air bersih di Badung Selatan, termasuk Kuta harus dimaksimalkan.

Kalau perlu, jika Direksi PDAM kurang becus lebih baik diganti saja dan dicari Direksi yang mampu mengatasi ketersediaan air bersih. Mirisnya lagi, lanjutnya masyarakat di Badung Selatan justru membeli air satu tangki seharga Rp 350 ribu per hari.

“Itu sudah diusulkan ke Bupati Badung. Kalau tidak mampu mengerjakan ganti saja. Carilah Direksi-Direksi yang mampu mengerjakan itu. Jangan sampai di Pecatu, rumah Bupati Badung tidak ada air. Jadi, malu itu pak. Pak Tomy komplain ke saya, bahwa rumahnya tidak ada air, yang saat ini masyarakatnya membeli air,” ungkapnya.

Mengenai masalah macet, Nyoman Satria menyatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung berencana meminjam dana Rp 2,3 triliun untuk pembelian tanah agar kemacetan dapat diatasi.

Namun, pengembalian pinjaman Pemkab Badung itu akan menggunakan deviden, karena Kabupaten  Badung memiliki saham di BPD Bali.

Dengan deviden dari BPD Bali diakui bakal mampu sedikit mengatasi dana operasional Pemerintahan Kabupaten Badung, baik eksekutif maupun legislatif.

“Sedangkan, kita sudah punya Perda tentang Penyertaan Modal di BPD Bali yang belum tuntas, karena targetnya sampai 10 tahun ke depan. Dengan saham Badung hingga sebesar Rp 3 triliun di BPD Bali itu bertujuan untuk  mengantisipasi munculnya lagi pandemi Covid-20 atau Covid-21,” ujarnya.

Mengenai masalah sampah di daerah Sarbagita atau Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan, Nyoman Satria mengusulkan pembelian teknologi pengolahan sampah seharga Rp 100-200 miliar, agar segera bisa diatasi permasalahan sampah di Kabupaten Badung. Mengingat, Badung mampu membeli teknologi yang bisa mengatasi masalah sampah di Kabupaten Badung.

“Sejak menjadi Anggota DPRD Badung sejak 1999 hingga sekarang itu ada penanganan sampah di Sarbagita. Saya juga studi banding meninjau beberapa negara sahabat, seperti London, China, Shanghai, Beijing, Macau hingga Hongkong. Itu khusus atasi masalah sampah. Jika sampah hasilkan 100-200 ton per hari yang tidak mampu diatasi masyarakat langsung bakar aja semuanya habis,” pungkasnya. da/sathya