MANGUPURA, OborDewata.com – Wayan Puspa Negara selaku Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Badung sangat mengapresiasi upaya Imigrasi meresmikan 90 Autogate di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.Mengingat, peluncuran 90 Autogate ini diresmikan oleh Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim di Westine Hotel Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, 1 Oktober 2024 lalu.Selanjutnya, 60 Autogate dioperasikan pada Terminal Kedatangan dan 30 Autogate dioperasikan pada Terminal Keberangkatan.
Untuk itu, Puspa Negara menilai 90 Autogate ini sebagai bentuk pelayanan cemerlang di Bandara, yang patut diapresiasi, ditengah semakin membaiknya vibes kunjungan Wisman ke Bali, yang hingga akhir September 2024 telah mencapai 4,7 juta Wisman.
“Sebelum pandemi Covid tahun 2019, jumlah kunjungan Wisman ke Bali mencapai 6, 25 juta dengan berbagai problematika, diantaranya antrean pemeriksaan Imigrasi di kedatangan cukup lama, bahkan hingga antre berjam-jam dan kini hadirnya Autogate membuat per orang wisman hanya butuh waktu 15-25 detik, sungguh sangat efisien,” kata Puspa Negara, selaku Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Badung, saat dikonfirmasi awak media, Minggu, 6 Oktober 2024.
Sebagai pelaku pariwisata, Puspa Negara merasakan langkah Imigrasi ini sangat inovatif, lantaran perlu waktu antrean hanya 10-15 detik, seperti Autogate di Bandara Hitro Inggris. Disisi lain, Puspa Negara merasa agak sedikit pesimis atas target 7 juta Wisman ke Badung, sebagaimana penjelasan Pj Sekda Badung terkait upaya menanggulangi potensi Defisit Anggaran tahun 2024 yang diproyeksi Defisit mencapai 3,4 Trilyun, pada akhir tahun 2024, sebagaimana penyampaian Pj Gubernur Bali atas hasil verifikasi Perubahan APBD Badung 2024.
“Itu artinya APBD Badung tahun 2024 dirancang lebih kepada kepentingan elektoral. Padahal upaya-upaya inovasi dilakukan oleh berbagai instansi dalam memberikan Service pada Wisman, sedangkan APBD Badung 2024 bentuk servis-nya pada daerah penghasil PHR terlihat kurang signifikan dan mengarah Mal Function,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Puspa Negara berharap nantinya APBD Badung 2025 adalah APBD World Class Service bagi masyarakat Badung, bukan demi Service Electoral menaikan daya keterpilihan. “Upaya untuk minimalisasi Defisit Anggaran sangat mudah asal ada Good Will dan Political Will,” tegasnya.
Mengingat, Defisit Anggaran dapat direduksi dengan cara maksimalisasi penagihan Piutang pajak dan Taping Box serta Online Sistem di 3824 Hotel, 4412 Villa, 3835 Restoran, 920 Bar, 120 Tavern, 78 Beach Club, 350 Spa, 210 Karaoke, dan sejenisnya. Pasalnya, Tenaga P3K membludak, maka ditempatkan Operator Typing dari Pemerintah Daerah dengan 4 Shiffing.
“Jadi, Time Share atau Hotel Kamar Kosong yang terisi secara maya, tanpa pernah disentuh dan juga Condotel, Strata title, Pen House,Town house dan Condovilla luput dari PHR real serta WP selama ini rata-rata hanya men-typing 1/4 dari titipan Wisman untuk dijadikan PHR,” pungkasnya. mas/dx