TABANAN, OborDewata.com – Menghadiri konser musik di alam terbuka memang menjadi salah satu cara untuk menyegarkan pikiran dan melepaskan diri dari rutinitas. Salah satu konser yang menawarkan pengalaman ini adalah Sunset di Kebun, yang kembali hadir di tahun 2024. Program yang digagas oleh PT Mitra Natura Raya (MNR) ini kembali diselenggarakan pada 7 dan 8 September 2024 di Dewata Avenue, Kebun Raya Bali.
Konser ini dikenal dengan konsepnya yang intimate, memberikan nuansa keakraban antara musisi dan penonton. Tak hanya sekadar hiburan, Sunset di Kebun juga membawa pesan penting tentang konservasi dan kepedulian terhadap lingkungan.
Pada penyelenggaraan fase kedua di tahun ini, Sunset di Kebun telah sukses digelar sebelumnya di Kebun Raya Bogor pada Agustus lalu, dan akan dilanjutkan di Kebun Raya Cibodas serta diakhiri di Kebun Raya Purwodadi. Konser ini menjadi kelanjutan dari kesuksesan fase pertama yang sebelumnya telah berlangsung di empat kebun raya yang dikelola oleh PT MNR.
Untuk edisi Kebun Raya Bali kali ini, konser digelar selama dua hari dengan deretan penampilan musisi yang berbeda setiap harinya. Pada hari pertama, pengunjung bisa menikmati eksplorasi musik dari Mella dan Matahirra, yang kemudian disusul oleh penampilan dari Astera, Feby Putri, Nidji, dan ditutup oleh Fourtwnty. Sementara pada hari kedua, giliran Yansanjaya dan Ether yang membuka acara, diikuti oleh Leeyonk Sinatra, Efek Rumah Kaca, Ghea Indrawari, dan ditutup dengan penampilan dari HIVI!.
Abi Irawan, General Manager Event Kebun Raya, menjelaskan bahwa Sunset di Kebun menawarkan perpaduan alam terbuka, musik yang harmonis, serta keintiman antara musisi dan penonton sebagai daya tarik utama acara ini. “Konser ini tidak hanya menyuguhkan keindahan alam Kebun Raya, tetapi juga menyertakan berbagai program yang peduli terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Keunikan Sunset di Kebun terletak pada temanya yang menggabungkan pertunjukan musik dengan pesan konservasi dan budaya. Abi menyebutkan bahwa suasana intim dalam konser ini memungkinkan penonton merasakan kedekatan dengan musisi favorit mereka. Selain itu, penonton bisa lebih santai menikmati musik, bahkan para musisi akan berinteraksi langsung dengan pengunjung, menciptakan momen yang tak terlupakan di bawah teduhnya Kebun Raya saat senja.
Selain konser, Sunset di Kebun juga menyoroti aspek konservasi yang menjadi fungsi utama Kebun Raya sebagai pusat pelestarian tumbuhan. Salah satu flora yang diperkenalkan adalah Bucephalandra, tanaman unik yang menjadi bagian dari upaya edukasi kebun raya untuk menumbuhkan kecintaan terhadap keanekaragaman hayati Indonesia.
Kebun Raya, yang berada di bawah naungan BRIN dan bermitra dengan PT Mitra Natura Raya (KebunRaya.id), tidak hanya berfungsi sebagai pusat konservasi, tetapi juga sebagai destinasi eduwisata. Abi berharap, melalui acara seperti Sunset di Kebun, generasi muda bisa lebih mengenal flora di Indonesia serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Acara ini dirancang untuk menarik minat generasi muda agar lebih mengenal alam dan Kebun Raya sebagai tempat yang nyaman, edukatif, serta destinasi wisata yang berkelanjutan,” pungkas Abi Irawan. ay/dx