BALI, OborDewata.com – Hari ini, 17 Oktober 2024 bertepatan dengan Purnama Kapat. Dalam lontar Sundarigama, purnama adalah waktu terakhir para paroh terang dan waktu awal dari paroh gelap.
Oleh sebab itu, purnama adalah waktu sakral. Apalagi pada saat purnama, konon Bhatara Parameswara atau Sang Hyang Purusangkara bersama saktinya. Di iringin oleh para dewa dan bidadari-bidadari. Serta para roh leluhur melakukan yoga.
Karena itu, umat agar membuat persembahan sesuai kemampuan. Persembahan kepada para dewa, terutama kepada Dewi Bulan.
Sesajen persembahan yang patut pada saat bulan purnama, adalah penek kuning dengan lauk daging ayam putih siungan panggang.
Serta prayascita luih dan reresik, lengkap dengan segehan agung satu tanding. Upacara di tempat suci milik keluarga (sanggah).
Ataupun di tempat suci untuk umum baik itu pura atau parhyangan. Pada malam harinya, umat agar melakukan yoga semadi.
Di antara bulan purnama, yang paling purna adalah bulan purnama yang jatuh pada masa keempat yang disebut Purnama Kapat atau Purnama Kartika. Yakni sekitar bulan September dan Oktober. Ada kemungkinan Purnama Kapat atau Purnama Karttika, adalah sakral dan sekaligus romantis karena merupakan waktu peralihan. Maksudnya, waktu peralihan antara musim kemarau dan awal musim penghujan. Untuk itu, banyak masyarakat khususnya Hindu di Bali percaya bahwa saat Purnama ini merupakan hari baik. Tak heran jika saat purnama, masyarakat akan memadati pura dan berbagai tempat malukat untuk membersihkan diri dan memohon anugerah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasiNya. sha/dx