Berita

Parta Tanggapi Pernyataan Humas BTID, Sebut WWF Bukan Alasan

866 Views

DENPASAR, OborDewata.com – Setelah Humas PT. BTID mengklarifikasi perubahan nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura-kura Bali di Google Maps, Anggota DPR RI Komisi X, I Nyoman Parta tanggapi. Parta mengatakan ia merasa terpancing dengan statement dari pihak BTID.

“Saya merasa terpancing untuk mengomentari pernyataan dari Humas PT BTID ketika yang bersangkutan menyatakan bahwa perubahan nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura-kura Bali itu semata-mata karena ada persoalan acara world water forum (WWF),” kata, Parta pada Selasa (28/1/2025).

Lebih lanjutnya, Parta mengatakan perubahan nama Pantai Serangan jadi Pantai Kura-kura Bali bukanlah sebuah alasan untuk mempermudah datangnya delegasi saat WWF ke Kura-kura Bali. Parta mengatakan alasan perubahan nama tersebut tidak masuk akal kecuali jika ada niat lain yang terselubung.

“Padahal kalau kita klik di Google Maps nama Kura-kura Bali akan langsung muncul jadi sebenarnya tidak perlu merubah nama pantai serangan menjadi kura-kura Bali kecuali karena ada niat yang terselubung dari perubahan nama tersebut,” tutupnya.

Sebelumnya, PT Bali Turtle Island Development (BTID) memberikan klarifikasi terkait perubahan nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura-kura Bali di Google Maps. Kepala Komunikasi PT BTID, Zakki Hakim, memastikan bahwa perubahan nama tersebut tidak dilakukan oleh pihak BTID.

“Satu, nggak ada dari kita mengubah namanya. Kalau mengubah itu kan tentu harus ada prosesnya. Kalau itu kan hanya di Google Maps aja. Itu sisa dari waktu acara Mei 2024, World Water Forum (WWF) tahun lalu. Waktu itu dari panitia pusat dari kementerian dan sebagainya mereka bikin QR Code buat para peserta, kan ada 3.000 peserta tuh. Nah, untuk mempermudah supaya tamu-tamu gampang datang, itu mereka harus dibikin di situ. Sampai sekarang ya belum ada yang ganti lagi aja,” jelas Zakki, Senin 27 Januari 2025.

Ia menambahkan bahwa perubahan nama tersebut semata-mata terjadi karena keperluan acara internasional tersebut. Namun, nama di Google Maps hingga kini belum diperbarui. “Kalau diperhatiin di situ, selama ini juga nggak pernah ada namanya, kok. Itu (Pantai Kura-kura Bali) sisa dari acara Mei 2024 kemarin,” imbuhnya. tim/dx