Berita

Jumlah Kasus Gigitan Anjing di Bali Capai 55 Ribu, Pasien Positif Rabies Meninggal 7 Orang di Tahun 2024

864 Views

DENPASAR, OborDewata.com – Selama Tahun 2024 kasus gigitan anjing di Bali sebanyak 55 ribu kasus.

Hal tersebut diungkapkan oleh, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom.

“Yang meninggal 7 orang dengan rincian di Tabanan 3 orang, Badung 1 orang, Gianyar 1 orang, Karangasem 2 orang. Tapi di Tahun 2024 menurun dibandingkan Tahun 2023,” ucapnya pada, Rabu (8/1/2025).

Penyebab pasien rabies meninggal dunia sebab sebagian dari mereka tidak bersedia divaksin. Lalu yang menggigit merupakan anjing peliharaan sehingga pasien tidak bersedia untuk divaksin. Namun jika yang menggigit merupakan anjing liar saat datang ke faskes harus segera divaksin.

Rata-rata pasien rabies meninggal yang datang ke Rumah Sakit setelah 2 atau 3 bulan tergigit anjing. Ketika ditanya mengapa tak langsung divaksin rabies, pasien selalu mengatakan yang menggigit merupakan anjing peliharaan sehingga pasien pun terlambat mendapatkan penanganan.

Sekarang hampir 80 ribu masih ada belum lagi kabupaten/kota kita udh drop sayang kalau masih ada yg meninggal, kalau ragu2 anjing sendiri takut yaudah bilang aja ke rs itu anjing liar biar di var sambil lihat anjing di rumah kalah hidup boleh stop varnya kalau positif harus tetap lanjut

“Tapi kalau digigit anjing peliharaan petugas akan menyampaikan anjingnya dikerangkeng dulu kita lihat dua minggu kalau (anjingnya) mati pasien harus divaksin VAR, tapi kalau anjing liar tidak ada protap asal lapor langsung vaksin,” imbuhnya.

Pada Tahun 2024 vaksin yang telah dikeluarkan sebanyak 31 ribu VIAR atau 56 persen dari 55 ribu kasus. Saat ini, masih ada 80 ribu vaksin tersisa, di tambah stok di kabupaten/kota. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bali, kabupaten tertinggi dengan kasus rabies terjadi di Badung sebanyak 9.732 kasus. Diikuti Denpasar sebanyak 7.847 kasus.

“Kita hampir 600 ribu (populasi) anjing di Bali, kalau sukses di VAR semua aman paling luka saja. Kita antisipai 6 bulan kedepan aman untuk vaksin manusia harusnya tidak ada lagi orang meninggal,” tutupnya. tim/dx