DENPASAR, OborDewata.com – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa pun angkat bicara mengenai penghentian operasional bus Trans Metro Dewata di Bali. Sebab digunakan untuk masyarakat, Bus Trans Metro Dewata juga digunakan oleh wisatawan asing dan domestik saat berlibur ke Bali.
“Kami telah berkomunikasi dengan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) untuk meminta agar pendanaan subsidi Trans Dewata tidak dihentikan,” jelas Puspa, Minggu (12/1/2025).
Berdasarkan informasi dari Wamenhub, disampaikan bahwa pada perjanjian awal, pendanaan subsidi dari pusat hanya diberikan untuk 3-5 tahun. Setelah itu, diharapkan pendanaan dapat dikelola secara mandiri oleh pemerintah daerah. Namun, Jika ada permintaan resmi dari pemerintah daerah untuk perpanjangan, Kemenhub dapat mempertimbangkannya.
“Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah mengirim surat permohonan untuk melanjutkan kontrak operasional TMD ke Kemenhub pada 31 Desember 2024. Surat ini akan menjadi perhatian untuk pembahasan lebih lanjut. Kita nantikan dari mereka, karena kabar dari Pak Wamen, sudah dilakukan rapat terkait hal itu. Ini menjadi kewenangan dari Kemenhub,” imbuhnya.
Transportasi publik menjadi salah satu aspek yang penting dalam meningkatkan kenyamanan mobilitas masyarakat maupun wisatawan di Bali. Saat ini, pemerintah tengah mengkaji dan mendorong pengembangan sistem transportasi publik, termasuk rencana pembangunan MRT, untuk mendukung kebutuhan masyarakat dan mengurai kemacetan. Ni Luh Puspa mengatakan pihaknya optimis kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat akan menghasilkan solusi terbaik.
“Kemenpar berharap akan segera ada keputusan terbaik terkait Trans Metro Dewata ini dari Kementerian Perhubungan,” tutupnya. tim/dx