TABANAN, OborDewata.com – Menghadapi musim hujan yang berpotensi menimbulkan bahaya pohon tumbang, pengelola Destinasi Tujuan Wisata (DTW) Alas Kedaton mengambil langkah antisipasi dengan melakukan pemeliharaan rutin di kawasan hutan wisata tersebut.
Koordinator Lapangan DTW Alas Kedaton, Ketut Armandi, menyebutkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah patroli rutin untuk mendeteksi pohon atau dahan yang berpotensi membahayakan wisatawan. Selain itu, pihaknya juga memberikan arahan kepada pemandu wisata agar menghindari area rawan saat membawa wisatawan berkeliling.
“Kami rutin melakukan patroli untuk memantau kondisi pohon di kawasan hutan. Selain itu, pemandu wisata juga kami imbau agar lebih berhati-hati dan menghindari area rawan,” ujarnya, Jumat (13/12/2024).
Menurut Armandi, pemangkasan pohon-pohon yang berpotensi membahayakan telah dilakukan, terutama di area yang dilalui wisatawan. Meski belum ada rencana penebangan, beberapa dahan besar yang dianggap berisiko sudah dipangkas untuk memastikan keamanan.
“Pemangkasan kami lakukan secara berkala, sehingga kami tahu lokasi mana saja yang aman dan mana yang harus diantisipasi. Dengan cara ini, risiko kecelakaan bisa diminimalkan,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pemeliharaan rutin menjadi langkah penting untuk menjaga kenyamanan dan keamanan wisatawan saat berkunjung ke DTW Alas Kedaton.
Kunjungan Wisatawan Masih Lesu
Sementara itu, Armandi mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan ke DTW Alas Kedaton pada Desember 2024 masih tergolong sepi. Rata-rata kunjungan hanya mencapai 50 orang per hari, didominasi oleh wisatawan domestik.
“Kunjungan wisatawan memang belum pulih sepenuhnya sejak pandemi COVID-19. Saat ini, wisatawan asing pun sangat jarang datang, bahkan nyaris tidak ada,” tuturnya.
Kendati demikian, pihak pengelola tetap optimistis bahwa kunjungan akan meningkat seiring perbaikan situasi pariwisata secara umum. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan, termasuk menjaga kebersihan dan keamanan kawasan wisata selama musim hujan.
DTW Alas Kedaton, yang dikenal dengan hutan hijau asri dan habitat monyet liar, menjadi salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Tabanan. Pemeliharaan pohon yang dilakukan diharapkan dapat mempertahankan daya tarik sekaligus memberikan rasa aman bagi wisatawan. tim/dx