DENPASAR, OborDewata.com – Salah satu lowongan kerja (loker) di grup Facebook Asosiasi Professional IT Bali (Prof-IT Bali) tuai kecaman netizen. Loker yang diupload oleh akun Facebook Arya Sumerastha tersebut cantumkan kualifikasi.
IT Coordinator untuk pekerja diluar agama Hindu. Diketahui loker tersebut untuk salah satu resort yang ada di Bali.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace mengatakan info loker tersebut dinilai tidak etis dan terlalu diskriminatif apalagi dipasang di media-media sosial.
“Bahwasanya nanti ada unit usaha yang memeguhkan kekhususan silakan tapi janganlah dimuat dalam media-media sosial seperti itu,” katanya pada Kamis (23/1/2025).
Cok Ace sangat geram dan mengatakan tindakan tersebut sangat diskriminatif dan sangat menyakitkan. Jika memang ditemukan persyaratan seperti itu, tidak usah membuka usaha di Bali. Sikap tersebut dikatakan terlalu naif sebab masyarakat Bali berusaha menjaga budaya. Sedangkan satu perusahaan terlebih disektor pariwisata ini tidak mau menerima pekerjanya yang memeluk agama Hindu.
“Bagi saya ini pelecehan luar biasa. Saya punya tenaga ratusan mungkin sampai ribuan semua agama Hindu dan tidak pernah ada kendala untuk hal tersebut, tidak menjadi penghambat bagi saya mereka memeluk agama Hindu,” tandasnya.
Cok Ace menilai semua itu sebetulnya dapat dibijaksanakan dan bisa diatur. Terlebih saat pengusaha akomodasi membuka Hotel, Bar, Restoran dan apapun di Bali itu karena budaya. Disisi lain mereka mengacungkan budaya Bali, memasang baliho bertuliskan Bali Pulau Surga, Bali Pulau Dewata tapi disisi lain mereka keberatan ketika pekerjanya melakukan upacara agama.
“Ini kan kontradiktif sekali ya sekalian cari tempat yang memang enggak ada upacara agamanya. Ini kan konyol sekali
upacara kami dipakai promosi budaya kami dipakai promosi sedangkan pegawai enggak boleh berpikiran budaya. Lah memangnya siapa disuruh berbudaya nanti aneh,” sambungnya.
“Saya agak keras dalam hal ini jangan hanya menjunjung untuk kepentingan promosi usaha tapi disisi lain menginjak-injak kebudayaan kami disini. Bersaing secara baik,” tutupnya. tim/dx