MANGUPURA, OborDewata.com – Puluhan pegawai Samsat Badung, dengan membawa peralatan karung serta dilengkapi dengan sarung tangan, dibawah komado Kepala Samsat Badung, I Ketut Sadar S.Sos., MH., melakuka0n aksi nyata memungut sampah plastik di tiga Pasar Tegeh, Pasar PD Pasar Badung, dan Pasar milik Desa Adat Kapal. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendukung Peraturan Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Kepala Samsat Badung, I Ketut Sadar menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program prioritas Pemerintah Provinsi Bali dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 85 petugas dan puluhan masyarakat dari berbagai lapisan, termasuk aparat desa, lembaga adat, serta komunitas lingkungan.
“Samsat Badung bukan hanya bekerja di bidang administrasi perpajakan, tetapi juga menjadi kepanjangan tangan pemerintah provinsi dalam mensosialisasikan dan menjalankan regulasi di tingkat kabupaten,” ujarnya pada Sabtu (7/6/2025).
Sadar menambakan, aksi bersih-bersih ini difokuskan di tiga pasar utama, yakni Pasar Tengah, Pasar PD Pasar Badung, dan Pasar milik Desa Adat Kapal. Petugas dikerahkan untuk memungut sampah plastik di lingkungan pasar dan sekitarnya. Sampah-sampah yang terkumpul kemudian dibawa ke balai banjar masing-masing untuk selanjutnya diangkut oleh armada kebersihan desa.
Selain kegiatan bersih-bersih, Samsat Badung juga menggelar layanan Samsat Keliling dan menyerahkan bantuan sembako kepada 25 petugas kebersihan dari Desa Kapal. Bantuan berupa beras, telur, dan kebutuhan pokok lainnya sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka menjaga kebersihan lingkungan.
“Ini bukan sekadar kegiatan bersih-bersih, tetapi juga merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat agar sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, serta mengikuti imbauan pemerintah untuk mengurangi sampah plastik,” tegasnya.
Dalam kegiatan ini, turut pula diserahkan bibit pohon langka kepada masing-masing banjar di wilayah Desa Kapal. Pohon-pohon ini diharapkan dapat digunakan dalam kegiatan adat serta memperkuat pelestarian tanaman langka khas Bali.
Hal yang sama dikatakan Camat Kapal, I Nyoman Suhartana, SSTP., MM., mengatakan pihaknya mengapresiasi kegiatan Samsat Badung, dalam melakukan aksi nyata memungut sampah plastik.
“Penanggulangan sampah tidak bisa hanya dilakukan oleh satu lembaga. Ini memerlukan kolaborasi yang kuat antar instansi dan masyarakat. Kegiatan ini adalah contoh nyata bahwa kolaborasi itu mungkin dan perlu terus ditingkatkan,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat merupakan kunci dalam membangun kesadaran kolektif terkait pengelolaan sampah. “Gerakan kecil seperti ini bisa berdampak besar jika terus digelorakan,” ucapnya.
Aksi bersih-bersih dan edukasi ini turut melibatkan kelompok sadar wisata (pokdarwis), peneliti lingkungan, serta pemerhati lingkungan yang ada di Kabupaten Badung. Pemerintah Kecamatan Mengwi berharap kegiatan serupa dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk berinovasi dalam program pengelolaan sampah.
Begitu juga, Kepala Pasar Yadnya Desa Adat Kapal, Made Suwandi, dirinya sangat antusias dalam kegiatan aksi nyata memungut sampah plastik yang dilakukan oleh Samsat Badung. “Saya sangat berterimakasih kepada Samsat Badung yang turut menjaga kebersihan pasar di daerah Kapal, dan saya harap aksi nyata ini akan terus berlanjut,” pungkasnya. dx/sathya