Pendidikan

Kuatkan Rasa Kekeluargaan, Dies Natalis ke-46 Universitas Ngurah Rai Gelar Jalan Sehat

916 Views

DENPASAR, OborDewata.com – Meski sempat diguyur hujan, seluruh civitas Kampus Pejuang Universitas Ngurah Rai (UNR) tidak patah semangat, dalam memeriahkan Dies Natalis ke-46 guna mengikuti Jalan Santai pada Minggu Pagi (18/5/2025). Kehadiran para peserta Jalan Santai yang jumlahnya mencapai ratusan peserta diapresiasi oleh Ketua Yayasan Jagadhita, Dr. Drs. Anak Agung Gede Raka, M.Si. Pasalnya, penyelenggaraan Jalan Santai Dies Natalis ke-46 yang sangat meriah dihadiri dengan  ratusan peserta membuat kebanggaan tersendiri, artinya  Civitas Akedemika Universitas Ngurah Rai sudah semakin kuat, dalam memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan, dengan sudah tumbuh rasa kebersamaan tersebut bisa membuat semakin aktif  dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pendidikan, dan berkontribusi pada kemajuan kampus.

“Saya sangat senang melihat semangat para Civitas pada Dies Natalis ke-46, yang sesuai dengan temanya yakni, The Spirit of Universal Heroism terinspirasi dari nilai-nilai perjuangan pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai, yang semangat juangnya harus kita serap untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Kampus kita ini (Universitas Ngurah Rai, red),” ungkap Gung Raka yang pernah menjabat Sekda Gianyar periode 2003-2007

Diceritakan Gung Raka, sejatinya Kampus Pejuang Universitas Ngurah Rai memiliki perjalanan yang sangat Panjang, dimana Ngurah Rai merupakan sebuah universitas swasta di Bali yang menginspirasi banyak kalangan, berangkat dari semangat para pendiri yang tak memiliki modal besar, gedung, maupun dosen tetap. Kini, kampus tersebut tidak hanya memiliki fasilitas representatif, tetapi juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia hingga menjalin kerja sama internasional.

“Awalnya kita tidak punya apa-apa, hanya semangat. Waktu itu hanya ada enam sarjana di Kanwil Deppen Prov Bali, dari situ muncul keinginan kuat untuk melahirkan lebih banyak lulusan sarjana,” ujarnya.

Gung Raka melanjutkan, pada awalnya yayasan meminjam ruang kelas di SD di kawasan Jalan Melati, Denpasar, untuk menyelenggarakan perkuliahan. Dosen-dosen pun direkrut secara sukarela dari berbagai instansi, seperti Fakultas Hukum dan kantor gubernuran, termasuk DPU untuk teknik dan dinas perdagangan untuk bidang ekonomi.

Nama kampus ini kemudian diresmikan oleh Gubernur Bali saat itu, yang memberikan nama pahlawan nasional, Ngurah Rai, sebagai simbol semangat perjuangan dan pendidikan. Kini, setelah 46 tahun berdiri, universitas ini telah melahirkan banyak doktor dan bahkan memiliki guru besar.

“Gedung sudah memadai, SDM terus berkembang, akreditasi meningkat, dan kami sudah memiliki kerja sama internasional,” ucapnya.

Diakui Gung Raka, sekarang ini pihak universitas juga sedang menjajaki program penerimaan mahasiswa asing. “Ada program kuliah 3 hingga 6 bulan, kita kerja sama dengan universitas luar negeri seperti dari Jepang dan Australia,” katanya.

 

Di bidang sosial, universitas juga menerapkan kebijakan bijak terhadap mahasiswa dari kalangan kurang mampu. “Kita beri kelonggaran, mereka bisa mencicil. Yang penting bisa menyelesaikan pembayaran hingga akhir semester,” pungkasnya. tra/sathya