DENPASAR, OborDewata.com – Orang tua mana yang tidak bangga, anaknya menjadi perwakilan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Kebanggan itu, menjadi salah satu anugerah pasangan suami-istri, Wayan Widana Suryana dan Icha Chatrien. Usai sang anak lelakinya, menjadi satu-satunya perwakilan dalam cabang olahraga (cabor) BMX Freestyle dari Bali.
Putra kedua mereka ini, bernama Gede Agusta Nugraha Wijaya, usia 17 tahun dan siswa SMK Wira Harapan. Bukan jatuh dari langit, Gusta sapaannya, melewati beberapa seleksi hingga akhirnya lolos.
Wayan Widana menjelaskan, semuanya berawal dari sang anak yang memang terkenal aktif dan ekspresif. Sejak kecil Gusta memang terlihat memiliki banyak bakat, serta sangat aktif dibanding anak-anak seusianya.
Banyak hal yang Gusta ikuti, baik yang akademis maupun non akademis. Salah satu hal non akademis adalah bergabung dengan komunitas BMX Freestyle.
“Awalnya itu, anak saya ikut gabung dengan komunitas sepeda downhill dulu. Waktu itu zaman pandemi, Gusta merasa tidak ada kegiatan, sehingga diajak bergabung dengan komunitas sepeda downhill,” jelasnya kepada Tribun Bali, 13 September 2024.
Hanya saja, dalam perjalanannya sang anak paham dan merasa orang tuanya kurang mampu mendukung hobbynya ini. Khususnya di sarana-prasarana, seperti sepedanya dan lain sebagainya.
Gusta pun, kata Wayan Widana, memilih mengundurkan diri dari komunitas sepeda downhill. Tak lama berselang, Gusta bertemu dengan komunitas yang masih serumpun yaitu sepeda BMX.
“Ya ada setahun atau setahun setengah lah, dia sudah gabung dengan komunitas sepeda BMX ini,” kata pria yang bekerja sebagai freelancer ini.
Dengan modal seadanya, sang ayah kemudian tetap mewujudkan impian sang anak dengan hobbynya selama itu masih positif. Wayan Widana mengatakan, Gusta memang senang dengan tantangan, dan ia pun belajar pelan-pelan.
Sembari mengumpulkan biaya, untuk membeli sarana-prasarana seperti spare part dan lain sebagainya. Uniknya, Gusta lebih banyak belajar otodidak sampai ia bisa meresapi gaya-gaya bebas bersepeda BMX.
Hal itu membawa Gusta terdaftar di Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI). “Tentu saja semua juga berkat campur tangan Yopi, selaku mentor dan coachnya dari jarak jauh,” kata sang ayah.
Sehingga kini Gusta pun, bernaung di bawah ISSI Bali, sampai akhirnya ia menjadi satu-satunya kontingen dari Bali untuk cabor BMX Freestyle. Cabor ini memang baru di Bali dibanding wilayah lain seperti Jatim.
Icha Chatrien hanya bisa mendoakan sang anak, serta memberikan dukungan moril pada putra keduanya itu. “Persiapannya jujur saja agak minim dan singkat, tapi tentu semangat anak kami tidak perlu diragukan,” seloroh penyanyi kondang ini.
Ia berharap Gusta memberikan hasil terbaik, dan mendapatkan pengalaman penting sebagai anak muda dari Bali dan mewakili Pulau Dewata. Serta harapan lainnya, Bali kian mendukung sarana dan prasarana bagi penggiat olahraga BMX Freestyle ini. Seperti park yang layak dan baik untuk latihan atau bahkan sirkuit. sha/dx