Hukum

WNA Saling Kejar di Bali Urusan Aset Kripto Ratusan Ribu Dolar, Polda Bali Atensi

Bule Ukraina, Rusia, dan Uzbekistan Konon Dibaliknya
867 Views

BALI, OborDewata.com  – WNA Rusia dan Ukraina kembali berulah di Bali. Kali ini bahkan mereka saling sergap dan dengan membawa senjata tajam. Tentu ini meresahkan.

Bak film action, peristiwa aksi kekerasan kelompok bule bersenjata dugaan bermotif pemerasan terhadap sesama WNA viral di media sosial terjadi di Bali.

Sekelompok orang yang merupakan WNA bersenjata, tampak menyergap WNA lain yang berada di dalam mobil.

Yaitu korban adalah WNA asal Ukraina berinisial I (48) seorang investor di bidang properti.
Dengan mobil mewah, para pelaku yang kelompok WNA tersebut mengenakan setelan warna hitam dan rompi bertuliskan polisi serta masker full face lalu menembakkan senjata api.

Pepet mobil korban dari depan dengan mobil dan belakang mobil hitam sehingga tak lagi bisa menghindar. Lalu korban di sekap dan di borgol.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy, menjelaskan, kasus tersebut melibatkan WNA asal Rusia, Uzbekistan dan Ukraina.

Aksi tersebut terkait dengan aset Kripto dan kini sudah tertangani dan menjadi atensi Kapolda Bali. “Korban pemaksaan harus menyerahkan akun by name aset kripto senilai 214.424 dolar,” ungkap Kabid Humas Polda Bali, pada Kamis (30/1).

Dalam kasus ini, sebanyak 9 orang terlapor berkaitan dengan tindak pidana secara bersama-sama melakukan aksi kekerasan dan pemerasan.

Pihaknya menjelaskan, kasus tersebut terjadi pada 15 Desember 2024 dan terlapor pada 20 Desember 2024. Saat ini kata dia masih dalam penyelidikan pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali.

Selama kasus bergulir, Polda Bali sudah 3 kali mengirim Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada pihak pelapor dan sudah 2 kali sudah pra rekonstruksi.

Lanjut Kombes Pol Sandy, perkembangan kasus ini juga di koordinasikan dengan Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri dan Konsulat Jenderal negara masing-masing yang terlibat.

“Mudah-mudahan mereka kooperatif bisa datang untuk memberi keterangan dan kasus ini bisa terungkap,” imbuh dia.

Mengenai para pelaku yang mengenakan rompi bertuliskan polisi, Kabid Humas Polda Bali mengaku hal itu perlu pendalaman.

“Masih kami dalami belum bisa memastikan kejadiannya seperti apa, ini sudah menjadi atensi Kapolda Bali, semua bergerak,” bebernya. (SHA)