DENPASAR, OborDewata.com – Terkait marak pemberitaan pemberitaan hoax di medsos, tentang pembebasan denda Pajak Kendaraan Bermotor ditanggapi langsung oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah Prov Bali, I Made Santha, SE., M.Si bahwa pihaknya saat ini tidak mengeluarkan pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Pasalnya, dalam pengajuan PKB tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu tahapan dan proses kajian yang panjang memerlukan waktu berbulan-bulan.
Dijelaskan Santha, sejatinya pihaknya belum membuat kajian tentang pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor atau yang sering disebut relaxsasi PKB dalam arti pemutihan, bebas adminitrasi atas denda termasuk juga bebas BBNKB II. “Tidak ada itu sekarang ada Pembebasan Pajak Kendaraan, saya pastikan berita yang beredar di medsos tentang Pembebasan Pajak Kendaraan atau Pemutihan saya katakan hoax,” tegasnya pada Rabu (24/1/2024).

Lebih lanjut Santha mengatakan, pada dasarnya terkait pemutihan PKB di 2024 perlu adanya pemikiran, sebab berbicara kebijakan perlu ada koordinasi pembina Samsat tingkat provinsi, serta tahapan yang dilalui sampai ketingkat teknis dengan menyertai data tunggakan. Setelah ada pelampiran tersebut, baru ada pembahasan dan ketika kajian tersebut dinyatakan cukup dengan disertai relevansi rencana kebijakan salahsatunya pemutihan, baru pihaknya mengajukan nota dinas kepada gubernur.
“Proses untuk adanya pemutihan sangat panjang, dan sekarang baru awal tahun jadi gak mungkin kebijakan pemutihan pajak PKB keluar, tetapi ketika kondisi laporan pada Triwulan I, II dan III, barulah relaksasi pemutihan PKB keluar,” ucapnya.
Perlu diketahui menurut Santha respon masyarakat Bali terhadap pajak kendaraan di awal tahun 2024 per 22 Januari masih sangat baik, sedangkan BBNKB I dibandingkan dengan tahun 2023 pada periode yang sama, masih lebih baik di tahun 2023. Hal tersebut disebabkan kendaraan produksi 2023 masih ada yang beredar.
“Meskipun saat ini belum ada pemutihan respon masyarakat Bali sangat antusias, dan saya sangat ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya karena masyarakat Bali sangat peduli akan kemajuan infrastruktur Bali,” pungkasnya. dx/sathya