BADUNG, OborDewata.com — Badan Kerjasama Lembaga Perkreditan Desa (BKS LPD) Provinsi Bali mendorong seluruh LPD di Bali untuk semakin berperan aktif dalam memperkuat ekonomi daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan penguatan modal usaha lokal.
Ketua BKS LPD Provinsi Bali, Drs. I Nyoman Cendikiawan SH., M.Si., mengatakan bahwa LPD memiliki posisi strategis sebagai lembaga keuangan berbasis adat yang mampu menjangkau masyarakat hingga tingkat desa pakraman. Menurutnya, dengan memperkuat tata kelola dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, LPD dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di Bali.
“Kami mendorong setiap LPD untuk lebih fokus pada sektor produktif, seperti usaha mikro dan kecil, pertanian, serta pariwisata berbasis komunitas. Dengan begitu, ekonomi desa bisa tumbuh dari bawah dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya pada Selasa (29/10).
Ia menambahkan, BKS LPD terus melakukan pembinaan dan pelatihan kepada pengurus LPD agar mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan modern tanpa meninggalkan nilai-nilai adat dan budaya Bali.
“Kita ingin LPD tetap berlandaskan pada awig-awig desa, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan regulasi keuangan nasional,” tambahnya.
Menurut data BKS LPD, hingga akhir 2024 terdapat lebih dari 1.400 LPD aktif di seluruh Bali, dengan total aset mencapai triliunan rupiah. Potensi besar ini diharapkan dapat terus dikembangkan melalui kolaborasi antara LPD, pemerintah daerah, dan masyarakat.
BKS LPD juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga keberlanjutan LPD sebagai lembaga ekonomi adat yang telah terbukti menjadi penyangga ekonomi lokal selama bertahun-tahun.
“Sinergi antara LPD, desa adat, dan masyarakat menjadi kunci agar ekonomi Bali tetap tangguh dan berdaya saing,” tutup Cendikiawan. tra/dx



