BALI, OborDewata.com – Tragedi tanah longsor terjadi di Jalan Raya Sumber Brantas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (3/4/2025) siang.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, longsor terjadi pada pukul 11.27 WIB, mengakibatkan dua kendaraan roda empat tertimbun akibat longsoran material.

Selain itu, jalur penghubung antara Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu terputus. Total korban yang dalam kondisi meninggal dunia mencapai 10 orang.
Tim gabungan berhasil mengevakuasi 10 jenazah korban longsor tersebut. Dari jumlah tersebut, satu keluarga yang terdiri dari 7 orang warga Desa Kloposepuluh, Sukodono, Sidoarjo, meninggal dunia.
Korban yang berasal dari satu keluarga ini adalah Majid Zatmo (31), Rani Anggraeni (28), Syahrul Nugroho (6), Putri Qiana Ramadhani (2), H Wahyudi (71), Hj Jainah (61), dan Saudah (70) yang merupakan warga Desa Suruh.
Selain Wahyudi dan keluarganya, longsor di Pacet-Cangar juga menewaskan 3 korban lainnya asal Mojokerto, yaitu Mikaila (4), Ahmad Fiki Muzaki (28), dan Fitriya Handayani (27).
Dari jumlah tersebut, enam jenazah ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu. Enam korban yang ke RS Bhayangkara merupakan penumpang mobil Kijang Innova Reborn.
Sementara itu, tiga korban lainnya adalah penumpang kendaraan pikap Daihatsu GranMax yang juga terlibat dalam kejadian tersebut.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menjelaskan bahwa proses evakuasi korban sejak Kamis (3/4/2025) setelah kejadian.
Pada hari yang sama, satu jenazah yang juga berasal dari mobil Kijang Innova Reborn di bawa ke RS di Mojokerto. Proses penanganan longsor sempat terhenti dan lanjut pada Jumat (4/4/2025) pagi.
“Hari ini (kemarin) sekitar jam 7 hingga 10 pagi tadi lagi 6 jenazah baru, ini masih dalam proses identifikasi dan pembersihan,” ujar AKBP Andi pada Jumat (4/4/2025).
Proses evakuasi jenazah mengalami kendala karena akses yang sulit, mengingat lokasi kejadian berada di jurang yang dalam.
Penanganan longsor oleh Tim SAR Gabungan dari Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto, yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, relawan, serta pihak lainnya.
Hingga saat ini, jumlah kendaraan yang menjadi korban longsor masih belum dapat karena proses penanganan masih berlangsung.
Luasan area longsor sekitar 100 hingga 200 meter, dan akses jalan menuju lokasi saat ini masih tutup total.
“Proses penanganan longsor masih berlangsung karena ada jeda untuk shalat Jumat. Dari informasi BMKG, cuaca siang ini perkiraan masih akan terjadi hujan ringan, sehingga kami masih menimbang-nimbang untuk melanjutkan evakuasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengunjungi rumah duka korban longsor di jalur Pacet-Cangar, Sidoarjo, Jumat (4/4/2025).
“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam, apalagi ini satu keluarga. Sama juga dengan yang di Mojokerto di sana tiga, di sini tujuh,” ujar Restu Novi.
Pemprov Jatim memberikan santunan duka dan bantuan paket kepada keluarga korban di Sidoarjo maupun Mojokerto.
“Ada dari Pemprov, mungkin besok (hari ini) bersamaan dengan Ibu Gubernur. Kita sudah memberikan santunan dan paket, nanti Bu Gub, santunan uang duka nanti di koordinir dengan BPBD biasanya,” tambahnya.
Restu Novi memastikan bahwa semua korban yang tersapu longsor telah terevakuasi. Sebagian dari mereka sudah di makamkan, sementara lainnya sedang dalam perjalanan ke rumah duka.
Jalur yang tertimpa longsor tersebut terkenal sebagai Jalur Cangar, penghubung antara wilayah Pacet, Kabupaten Mojokerto, dan wilayah Cangar, Kota Batu, Jawa Timur. (SHA)