Berita

Sudah Sebulanan Truk Sampah Antri di TPA Suwung

888 Views

DENPASAR, OborDewata.com – Antrian truk pengangkut sampah terlihat dikawasan TPA Suwung sejak Selasa (28/1/2025) antrian ini bahkan terjadi hingga Rabu (29/1/2025). Pak De, yang merupakan salah satu supir truk sampah mengatakan antrian truk sampah di TPA Suwung ini sudah terjadi hampir satu bulan.

“Antre terus hampir satu bulan. Saya sudah tiga hari antre kadang pulang ke rumah kadang enggak,” ucap Pak De.

Ia antri dengan puluhan supir lainnya yang sedang mengangkut puluhan ton sampah dari rumah tangga hingga restoran yang dikelola secara swakelola di Kota Denpasar dan Badung.

Swakelola adalah pihak ketiga yang melayani pengangkutan sampah rumah tangga dari rumah ke rumah dan di angkut serta dibuang ke TPS terdekat. Pemerintah Kota Denpasar telah menutup sebagian TPS akhir tahun 2024, sehingga pihak swakelola membuang sampah ke TPA. Mereka terpaksa antri karena akses jalan keluar masuk TPA Suwung rusak dan titik pembuangan sampah di TPA licin disertai tanah berlumpur pada musim penghujan.

Truk bisa terjebak pada jalan lubang dan berlumpur bisa masuk dalam jumlah banyak pada saat bersamaan. Paling celaka truk bahkan jungkir balik bila sopir memaksa masuk ke TPA. Para sopir truk bergantian menginap di jalanan mengawal antrean. Mereka khawatir akumulator meninggalkan kendaraan tanpa penjagaan.

“Kan pemerintah katanya jalan rusak, dari dulu gitu, perbaikan jalan-perbaikan jalan, tapi tetap saja jalannya hancur, tetap rusak. Susah payah naik (ke area pembuangan sampah),” bebernya.

Mereka juga terpaksa antre karena pengelola mengutamakan truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/kota membuang sampah ke TPA. Selain itu, pengelola membatasi jam operasional pembuangan sampah ke TPA Suwung, yakni mulai jam 11.00-17.00 WITA.

Mereka juga menilai perlakuan pihak pengelola tidak adil. Padahal, Pemerintah Provinsi Bali dinilai tak mampu menanggani sampah tanpa campur tangan swakelola.

“Katanya jalan rusak tapi yang diutamakan DLHK Badung dan Denpasar, yang swakelola itu belakangan, anak tiri,” katanya.

“Maunya kerja sama, kan sama-sama menanggani sampah. Jangan gitu. Harusnya kan adil. Kita sama-sama jalan. DLHK juga mestinya kerja sama, apalagi ini kita daerah pariwisata ya pasti jadi sorotan,” imbuhnya.

Antrean pembuangan sampah ini sempat berdampak kepada warga. De mengaku sejumlah warga sempat mengeluh namun pihak swakelola hanya bisa memohon permakluman.

“Warga komplain sampahnya enggak diambil, kita kena marah, ya kendalanya di sini makanya DLHK juga mestinya kerja sama, apalagi ini kita daerah pariwisata ya pasti jadi sorotan,” katanya.

Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Ni Made Armadi mengakui antrian tersebut disebabkan karena lahan dikawasan TPA Suwung sempit.

“Karena lahan sempit dan jalan pembuangan becek. Itu antrian karena memang masuknya bergiliran. Jam masuknya enggak samaan,” jelas, Armadi.

Ia pun turut membagikan jadwal pembuangan sampah di TPA Suwung yakni pada pukul 05.00-08.00 wita diperuntukan untuk truk sampah yang dilayani oleh Pemda Badung dan Pemkot Denpasar.

“Jam 08.00-14.00 wita untuk layanan truk sampah swakelola, jam 14.00 wita sampai jam 21.00 untuk layanan pemerintah,” tutupnya. tim/dx