KARANGASEM, OborDewata.com – Seorang nelayan asal Desa Tulamben, Karangasem, bernama I Kadek Juliawan sempat terombang-ambing.
Setelah perahunya saat melaut terbalik, Minggu (5/1/2025). Sebelum penyelamatan, pria 25 tahun ini, sempat meminta tolong lewat media sosial Facebook saat perahunya nyaris tenggelam.
Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu Gede Sukadana menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.30 Wita. Saat itu Juliawan menjalani aktivitasnya melaut di perairan Tulamben.
Ketika sedang menebar jaring di tengah laut, tiba-tiba cuaca memburuk. Angin mendadak kencang, dan muncul ombak besar yang menghempas perahu Juliawan.
“Perahu nelayan tersebut terhempas, setelah ombak menerjang dan karam,” ungkap Sukadana, Minggu 5 Januari 2025.
Saat itu, Kadek Juliawan panik dan segera menghubungi keluarga dan nelayan lain yang berada di sekitar perairan Tulamben.
Bahkan ia sempat meminta pertolongan melalui Live (siaran langsung) Facebook. Saat itu perahunya melaut tampak sudah mulai tenggelam.
“Korban (Juliawan) lalu berhasil tertolong oleh nelayan lain. Korban selamat dan perahunya sudah berhasil ke daratan dengan bantuan nelayan lainnya,” ujar Sukadana.
Cuaca buruk akhir tahun memang kerap menghantui Bali dan wilayah Indonesia lainnya. Sehingga BMKG dan Basarnas meminta agar waspada, khususnya kepada para nelayan.
Sudah bukan rahasia umum, pada akhir dan awal tahun cuaca buruk kerap menghantui. Seperti hujan badai, gelombang pasang, arus laut yang kuat, banjir hingga longsor.
Cuaca buruk akhir tahun di Indonesia karena beberapa faktor. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa perubahan iklim global menyebabkan cuaca ekstrem di Indonesia, terutama pada akhir tahun.
Faktor alam seperti La Nina berdampak pada cuaca ekstrem di Indonesia, seperti hujan lebat dan gelombang tinggi.
Kemudian Madden-Julian Oscillation (MJO): MJO memicu hujan lebat dan cuaca ekstrem di Indonesia. Gelombang atmosfer memengaruhi cuaca dan memicu cuaca ekstrem.
Faktor lain, seperti puncak musim hujan pada akhir tahun, sehingga meningkatkan potensi cuaca buruk. Perubahan iklim global berdampak pada pola cuaca di Indonesia.
BMKG selalu memantau kondisi cuaca dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat untuk mengantisipasi cuaca buruk. sha/dx