TABANAN, OborDewata.com – I Nyoman Ardika, calon Wakil Bupati Tabanan nomor urut 1, yang akrab disapa Sengap, menegaskan bahwa media memiliki hak penuh untuk memberikan kritik dan protes terhadap pemerintahannya, jika terpilih mendampingi I Nyoman Mulyadi. Hal ini disampaikannya saat menggelar Simakrama di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kediri, Tabanan, pada Sabtu (12/10/2024) malam.
Menurut Ardika, media adalah saluran yang sangat penting untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemimpin yang terpilih. “Media berhak memprotes. Jika seorang pemimpin tidak siap menerima kritik, lebih baik tidak usah menjadi pemimpin,” tegasnya.
Ardika yang juga dikenal sebagai sosok di dunia seni Bondres mengungkapkan, selama kariernya, ia tidak jarang menerima protes, ejekan, bahkan hujatan. “Saya sudah 15 tahun menjadi Bondres, banyak yang mengkritik dan mencemooh. Tapi semua itu menjadi pelajaran berharga bagi saya,” ujarnya.
Sebagai calon wakil bupati, ia mengaku bahwa pengalaman menerima kritik dan protes tersebut akan menjadi bekal penting jika terpilih memimpin Tabanan bersama Mulyadi. Ardika menekankan bahwa setiap kritik, baik positif maupun negatif, merupakan peluang untuk memperbaiki diri dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Sebagai pemimpin, kita tidak bisa selalu memenuhi harapan semua orang. Apa yang menurut kita sudah baik, belum tentu diterima positif oleh orang lain. Oleh karena itu, kita harus siap menerima protes dan menjadikannya sebagai pelajaran,” imbuhnya.
Dengan komitmen untuk selalu belajar dan beradaptasi, Ardika berjanji untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, meski menyadari bahwa tidak semua langkah bisa memuaskan semua pihak. ay/dx