Sosial Budaya

Makna Utang Pada Leluhur & Bhakti Pada Pitra Rna Dalam Hindu di Bali

879 Views

BALI, OborDewata.com – Umat Hindu di Bali, sangat menghargai jasa para leluhur atau Bhatara Guru. Sebab leluhur sebagai perpanjangan tangan Tuhan, untuk melahirkan generasi penerus telah banyak berjasa.

Sehingga walau telah tiada, maka keturunannya tetap mendoakan sang leluhur agar Amor Ing Acintya, serta dapat menyatu dengan Brahman.

Dalam Manawa Dharmasastra VI. 35, bahwa tidaklah tepat mengarahkan kehidupan untuk mencapai kelepasan dari kehidupan duniawi.

Apabila tiga hutang moral atau Tri Rna, tidak selesai. Untuk itu, tiga hutang ini harus selesai. Yakni Dewa Rna, Rsi Rna, dan Pitra Rna.

Salah satu hutang tersebut, adalah Pitra Rna atau hutang kepada leluhur. Dalam kitab Nitisastra Kakawin VIII.3, ada lima perbuatan jasa leluhur kepada keturunannya.

Hal tersebut dengan istilah Panca Widha. Terdiri dari Sang Ametuaken, atau orang yang melahirkan.

Sang Maweh Binojana, atau orang yang memberikan makan dan minum.

Sang Matulung Urip Rikalaning Baya, atau orang yang telah menyelamatkan nyawa di saat menghadapi mara bahaya.

Serta yang terakhir adalah Sang Anyangaskara, yakni orang yang telah menyucikan rohani keturunannya.

Lima hal tersebut, merupakan kewajiban orang tua atau leluhur kepada keturunannya.

Oleh sebab itu, di dalam tradisi Hindu leluhur ada pula dengan istilah ‘bapa’ atau orang yang melindungi.

Perlu diketahui bahwa lima kewajiban tersebut, haruslah dilakukan dengan tulus ikhlas tanpa pamrih.

Sehingga sesuai dengan konsep yadnya (yajna). Kemudian untuk generasi penerus, atau keturunannya harus berbakti kepada leluhur baik yang masih hidup maupun yang telah berpulang (meninggal dunia).

Untuk itu, di dalam Hindu dikenal upacara Pitra Yadnya yang diantaranya ada prosesi ngaben.

Bahkan dalam Sarasamuccaya 250, disebutkan bahwa bagi mereka yang bersungguh-sungguh berbakti kepada leluhurnya akan mendapatkan empat pahala mulia.

Yaitu Kirti, Bala, Ayusa, dan Yasa. Kirti artinya kemakmuran dan kemasyuran. Bala artinya kekuatan. Ayusa artinya panjang umur dan Yasa artinya berbuat jasa. sha/ay/dx