Berita

WNA Swiss Terjatuh di Rinjani, Dievakuasi Helikopter ke Bali

875 Views

DENPASAR, OborDewata.com — Pendakian Gunung Rinjani nyaris berujung tragis bagi seorang wisatawan asal Swiss, Benedikt Emmenegger, yang dilaporkan terjatuh saat melintasi jalur ekstrem Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, Rabu pagi.

Ia memulai pendakian melalui jalur Sembalun pada Selasa (15/7), namun nahas, langkahnya terhenti oleh jurang yang membuatnya mengalami patah tulang pada tangan dan kaki.

Informasi pertama datang dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, yang kemudian memicu respons cepat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.

Helikopter SGi Air Bali langsung dikerahkan melalui koordinasi lintas provinsi bersama Kantor SAR Mataram.

Di saat bersamaan, tim penyelamat darat bergerak dari Pos SAR Kayangan menuju lokasi jatuhnya korban.

Beruntung, di lokasi kejadian terdapat sesama pendaki yang merupakan dokter, sehingga korban mendapat penanganan medis darurat sebelum akhirnya berhasil dievakuasi menuju Danau Segara Anak oleh Tim SAR Gabungan.

Operasi penyelamatan ini melibatkan puluhan personel dari berbagai unsur seperti BTNGR, TNI, Polri, BPBD, SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan, guide lokal hingga porter.

Proses evakuasi sempat terkendala kabut tebal, namun helikopter berhasil mendarat pada pukul 16.22 WITA, menjemput korban dan membawanya kembali ke Bali.

Helikopter SGi Air Bali mendarat di Bali pukul 17.30 WITA. Emmenegger langsung dilarikan ke RS BIMC untuk penanganan lebih lanjut.

Dugaan sementara, ia mengalami patah tulang di alat gerak atas dan bawah.

“Koordinasi cepat seluruh tim sangat menentukan keberhasilan evakuasi ini,” ujar, I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor SAR Bali dalam keterangan tertulisnya kemarin malam,(Rabu,(16/7/2025) di Denpasar.

Dirinya menyampaikan, Gunung Rinjani kembali mengingatkan kita bahwa keindahan alam harus selalu diimbangi dengan kewaspadaan.

“Untungnya, kecepatan dan sinergi dalam operasi ini mampu menyelamatkan satu nyawa pendaki dari tragedi yang lebih besar,” pungkasnya. mas/pril