Berita

Sudiana Berikan Apresiasi Dewan Badung Tutup Villa di Canggu

892 Views

BADUNG, OborDewata.com – Respon cepat DPRD Badung terhadap isu-isu yang berkembang di kawasan Canggu mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat setempat, I Made Sudiana, pada Selasa (14/1/2025), jajaran Komisi I, II, dan III DPRD Badung melakukan kunjungan kerja lapangan bersama sejumlah kepala dinas terkait.

Kegiatan ini fokus pada evaluasi perijinan, infrastruktur, pengelolaan limbah, serta pelestarian adat dan budaya Bali.

Lokasi yang dikunjungi meliputi kawasan Subak Uma Desa Canggu dan Pura Batur, Banjar Pipitan, Kecamatan Kuta Utara. Langkah ini dinilai sebagai wujud nyata komitmen DPRD Badung dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di kawasan tersebut, terutama terkait pembangunan dan dampaknya terhadap masyarakat lokal.

I Made Sudiana, mantan Wakil Bupati Badung, menekankan pentingnya mematuhi nilai-nilai adat Bali dalam setiap proyek pembangunan. “Pembangunan di Bali tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada radius kesucian pura yang harus dihormati. Tidak boleh ada bangunan yang melanggar aturan adat, seperti hotel empat lantai yang terlalu dekat dengan pura,” ujarnya.

Sudiana juga mengingatkan para investor untuk menjalin koordinasi dengan desa adat dan pemangku setempat sebelum memulai proyek. “Izin dari pemerintah dan desa dinas saja tidak cukup. Investor wajib berkomunikasi dengan desa adat untuk memastikan pembangunan sesuai dengan nilai-nilai lokal,” tegasnya.

Sudiana menggarisbawahi bahwa pembangunan di Bali harus mencerminkan karakter khas Bali, bukan meniru gaya pembangunan kota besar di luar negeri. “Bali tidak bisa dibangun seperti Berlin atau kota lain. Karakter budaya Bali harus tetap terjaga. Pariwisata Bali unggul karena keunikan adat dan budayanya, bukan hanya modernisasi,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya tanggung jawab sosial investor terhadap masyarakat lokal. Menurut Sudiana, pembangunan yang baik adalah yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bali, bukan hanya mengutamakan keuntungan bagi investor.

Sudiana menilai pengelolaan limbah di kawasan Canggu sebagai masalah mendesak yang perlu segera ditangani. “Pengelolaan limbah di sini sudah mengkhawatirkan. Infrastruktur yang ada juga perlu diperbaiki agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat maupun wisatawan,” ujarnya.

Ia berharap pengawasan yang lebih ketat dari DPRD Badung dapat membantu menyelesaikan masalah ini secara berkelanjutan.

Kunjungan lapangan yang dilakukan DPRD Badung dinilai sebagai langkah positif untuk memahami kondisi nyata di lapangan. “Saya sangat mengapresiasi langkah cepat DPRD Badung. Dengan turun langsung, mereka bisa melihat masalah yang ada dan mencari solusi yang tepat. Semoga ke depan pembangunan di Bali lebih bijaksana dan tetap menghormati adat serta budaya,” kata Sudiana.

Melalui pengawasan intensif dan kolaborasi antara pemerintah, investor, dan masyarakat adat, Sudiana berharap pembangunan di Bali dapat berjalan harmonis dengan pelestarian lingkungan dan budaya. Ia menegaskan, keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian tradisi adalah kunci keberlanjutan pariwisata Bali. dx/ay