Berita

Lahan Milik Hary Tanoe Diakuisisi PT. BIP untuk Bangun MRT di Bali

919 Views

DENPASAR, OborDewata.com – Aset tanah milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo berlokasi di Tanah Lot Tabanan diakuisisi oleh PT Bumi Indah Prima (BIP). PT. BIP merupakan investor utama dalam pembangunan Bali Urban Subway. Rencananya lahan milik Hary Tanoe tersebut akan digunakan untuk kawasan berorientasi transit atau atau transit oriented development (TOD) dalam proyek Bali Urban Rail dan Associated Development (Bali Subway).

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta mengatakan jika dilihat dari komitmennya, PT. BIP dengan Hary Tanoesoedibjo sudah deal untuk transaksi jual beli lahan sehingga tinggal menanti proses selanjutnya saja. Samsi juga menjelaskan transit oriented development (TOD) dalam proyek Bali Urban Rail dan Associated Development (Bali Subway).

“transit oriented development (TOD) adalah satu daerah yang dibangun terkompaksi dengan baik, jadi aktivitasnya kompak disitu yang memungkinkan orang itu bisa melakukan mobilitas dengan lebih efisien, ada perkantoran, tempat rekreasi, mall, departement store, hotel itu terkumpul jadi satu area terkompaksi. Sehingga mobilitas orang disana jauh lebih efisien orang tidak akan perlu naik mobil cukup jalan kaki saja didaerah TOD kemudian nanti di connect dengan trasnit (transportasi massal) apakah kereta, bus atau apapun,” ungkapnya pada, Selasa 24 Desember 2024.

Samsi juga mengatakan terdapat rencana untuk mempersiapkan jalur kereta sampai Tabanan. Bahkan, transit oriented development (TOD) di kawasan Tanah Lot ini rencananya akan dibuat lebih besar dibandingkan di Sentral Parkir, Kuta. transit oriented development (TOD) kira-kira kata Samsi luasannya dari 6-50 hektar bahkan dapat menjadi satu kota.

“Ada rencana, mereka sudah siapkan itu. TOD di Tanah Lot akan dibuat jauh lebih besar dibandingkan TOD Sentral Parkir,” imbuhnya.

Setelah perencanaan selesai dilakukan jalur kereta menuju Tabanan ini akan dikoneksikan. Mengenai target pembangunan kereta dijalur dan ditahap pertama selesai pada Tahun 2028, Samsi mengatakan pihaknya meminta agar pembangunan jalur menuju Tanah Lot ini dijadikan satu saja. Ia mengakui hal tersebut memerlukan proses dan waktu. Terlebih PT BIP dengan PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) masih mengejar target terkait konstruksi kereta agar proses pembangunan lebih cepat.

“Ada (jalur kereta sampai Tabanan). Perpanjangan dari rute Cemagi, Canggu dan bisa saja tidak berhenti disana. Kalau mesin sudah dibawah (tanah) kan enak tinggal kerja. Kemungkinan tidak stuck di Tabanan (jalur kereta) ada peluang jalurnya lebih nanti kita lihat agar lebih mudah pergerakannya,” paparnya.

Sementara itu tanggapan Pemprov Bali dengan adanya perluasan jalur kereta sampai ke Tanah Lot, Samsi menanggapi dengan baik. Sebab jika terjadi perluasan jalur kereta sekaligus dapat mengembangkan area berbasis transit. Sehingga masyarakat tidak perlu pergi kemana-mana lagi cukup terpusat dikawasan TOD tersebut lalu menyebar.

Dengan adanya perluasan jalur kereta ini, Samsi juga membeberkan tidak akan menghabiskan lahan disepanjang jalan serta layanan, air bersih, listrik dan internet juga jauh lebih mudah. Sebab kawasan tersebut telah terkompaksi dan dilayani orang dalam jumlah besar, pelayanan dalam jumlah besar tentunya membuat lebih efisien.

Sebelumnya, PT Bumi Indah Prima (PT BIP) dan PT MNC Land Tbk (KPIG) telah mencapai kesepakatan untuk melakukan transaksi jual beli aset tanah MNC Bali Resort yang berlokasi di Tanah Lot, Tabanan, Bali.

Nilai transaksi jual beli aset tersebut mencapai Rp 5,5 triliun dan ditargetkan rampung pada 5 Januari 2025 mendatang.
PT Bumi Indah Prima (BIP) merupakan investor utama dalam pembangunan Bali Subway atau Bali Light Rail Transit (LRT).
PT BIP bekerja sama dengan PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) untuk membangun proyek ini dengan nilai investasi 20 miliar dolar AS.

Megaproyek tersebut mencakup transportasi berbasis kereta berupa mass rapid transit (MRT) yang dibangun untuk mengatasi kemacetan di Bali. Sementara PT MNC Land Tbk (KPIG) merupakan Emiten Hary Tanoesoedibjo.

Aset tanah milik PT MNC Land Tbk (KPIG) itu rencananya akan digunakan untuk kawasan berorientasi transit atau atau transit oriented development (TOD) dalam proyek Bali Urban Rail dan Associated Development (Bali Subway). tim/dx