Berita

Bangkai Paus Terdampar di Banyuning Dikubur Setelah Proses Panjang

866 Views

KARANGASEM, OborDewata.com – Seekor paus Sperma (Physeter macrocephalus) ditemukan terdampar dalam kondisi mati di Pantai Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Minggu (17/11/2024). Proses penanganan bangkai paus ini memakan waktu hingga keesokan harinya sebelum akhirnya dikubur di lokasi.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Ratna Hendratmoko, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 09.00 WITA pada hari kejadian. Tim Resor KSDA Karangasem segera menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Namun, akses yang sulit dan cuaca buruk menjadi tantangan utama dalam penanganan.

“Bangkai paus tidak dapat segera ditarik ke darat karena akses lokasi tidak memungkinkan untuk dilalui alat berat. Penanganan dihentikan pada malam hari akibat hujan deras dan pencahayaan yang minim,” jelas Ratna dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/11/2024).

Proses penanganan dilanjutkan keesokan harinya dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, POLAIR Karangasem, Polsek Abang, Danramil Abang, Bakamla Karangasem, BPBD Karangasem, perangkat desa setempat, dan masyarakat nelayan.

Pemeriksaan awal mengidentifikasi paus tersebut sebagai spesies paus Sperma jantan dengan panjang tubuh 12,65 meter, lebar 2,2 meter, dan berat sekitar 2-3 ton. “Bangkai paus ditemukan dalam kondisi tidak utuh, dengan rahang bawah, sirip punggung, dan pangkal ekor yang telah terpotong, serta sirip kiri yang patah. Diperkirakan paus telah mati lebih dari 24 jam sebelum ditemukan,” ujar Ratna.

Berdasarkan kesepakatan bersama, bangkai paus dikuburkan di lokasi ditemukannya sesuai standar operasional prosedur (SOP) penanganan mamalia laut terdampar. Proses penguburan dilakukan pada Senin siang, pukul 13.30 WITA, dan disaksikan oleh berbagai pihak yang terlibat.

Ratna juga mengimbau masyarakat pesisir Bali untuk segera melaporkan keberadaan mamalia laut yang terdampar, baik dalam keadaan hidup maupun mati, kepada Balai KSDA setempat. “Apresiasi kami sampaikan kepada masyarakat Desa Bunutan yang telah membantu proses ini,” tutupnya. sha/ay/dx