LifeStyle

Meniti Takdir Lewat Garis Tangan: Kisah Jro Sedap Malam yang Temukan Jalan Hidup dari Anugerah Leluhur

874 Views

DENPASAR, OborDewata.com — Seorang perempuan paruh baya bernama lengkap Ni Wayan Murtini dengan sapaan akrab Jro Sedap Malam, yang bertempat tinggal di Jalan Sedap Malam, Gang Antorium No. 8, Denpasar,  menceritakan kisah hidupnya yang penuh warna. Ia dikenal masyarakat sekitar sebagai sosok yang memiliki kemampuan membaca garis tangan dan memberikan terapi meditasi serta minyak herbal untuk membantu sesama.

Kisahnya bermula saat pandemi COVID-19 melanda. Saat itu, ia dan keluarganya jatuh sakit, namun karena takut ke rumah sakit, ia mencoba membuat ramuan tradisional berbasis minyak. “Saya bermimpi dan seperti mendapat petunjuk dari leluhur untuk meracik minyak ini,” ujarnya dalam wawancara bersama redaksi. Ramuan itu kemudian dikenal warga sebagai “Minyak Ratu”, dan mulai digunakan oleh orang-orang di sekitarnya sebagai minyak pijat dan aromaterapi.

Menurut Jro Murtini, proses pengobatan yang ia lakukan tidak semata soal fisik, tetapi juga menyentuh sisi mental dan spiritual. “Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda, ada yang membawa anugerah dari leluhur, ada yang harus memutus energi negatif dari masa lalu,” katanya dengan lembut. Ia menegaskan, metode yang dijalankannya lebih bersifat healing dan meditasi, bukan pengganti pengobatan medis.

Kini, rumah sederhana Jro Murtini menjadi tempat belajar dan terapi meditasi. Beberapa orang datang untuk mengikuti sesi yang disebutnya pemotongan energi keturunan atau pembersihan batin. “Kami hanya membantu orang menemukan keseimbangannya kembali,” ujarnya.

Meski demikian, ia tetap mengingatkan bahwa semua bentuk penyembuhan tetap harus disertai dengan pemeriksaan medis. “Kalau sakit, tetap ke dokter. Minyak ini hanya pendamping, bukan obat utama,” tegasnya.

Produk Minyak Ratu buatannya kini sudah dikenal di beberapa daerah bahkan hingga ke luar negeri, seperti Jepang, Kanada, dan Belanda. Ratna mengaku tidak mengejar keuntungan dari hasil penjualannya. “Yang penting bermanfaat dan bisa menolong orang,” katanya.

Kisah hidup Ratna menunjukkan bahwa keyakinan, tradisi, dan semangat membantu sesama bisa berjalan berdampingan dengan dunia modern. Ia berharap masyarakat bisa lebih menghargai warisan leluhur tanpa meninggalkan logika dan ilmu pengetahuan. tra/dx