DENPASAR, OborDewata.com – Masifnya digitalisasi di Indonesia, membuat pilihan para pelaku UMKM untuk berdagang secara online melalui medsos, dengan begitu mudahnya berbelanja online terutama pada Aplikasi Tiktok membuat asyik para penggunanya, sambil duduk santai dimana pun lalu scroll-scrol lanjut mengklik pilihan barang yang diinginkan sambil berkomunikasi dengan penjual terjadilah transaksi jual beli, tinggal menunggu barang sampai ke rumah.
Dengan sangat mudahnya berbelanja, ada saja oknum yang melakukan penipuan, dengan sebutan Bandot (pelaku penipuan di app Tiktok). Seperti halnya, ketika sudah memesan suatu barang ternyata barang tersebut tidak sesuai dengan keinginan, bahkan sampai barang tidak dikirim. Maka untuk menghindari terjadinya hal tidak diinginkan. Rizaldy seorang ASN yang juga menjadi seller Tiktok menjual batu idocrase dengan Akun “rizaldyblower761” menyarankan, jangan pernah tergiur harga murah, kalau mau murah jangan beli yang kualitas, kalau mau beli yang kualitas jangan cari yang murah. Karna batu kualitas bagus dengan harga murah cuma ada dibandot.
“Buat akun-akun penipu atau yg sering disebut akun BANDOT. Mereka adalah orang-orang yang harus di waspadai dengan cara, kepada para calon pembeli pakailah logika bahwasanya harga murah yang tidak logis jangan di beli. Dan jadilah pembeli yang cerdas,” ucapnya pada Selasa (15/10/2025).
Rizaldy menjelaskan para oknum Bandot tersebut, biasanya menawarkan barang-barang kualitas bagus dengan harga yang sangat murah, dan disinilah para buyer atau pembeli harus berhati-hati dengan menanyakan lebih detail lagi, biasanya para oknum tersebut ketika buyer sudah mulai banyak bertanya tidak akan dihiraukan dengan para oknum, bahkan akun buyernya pun langsung di blokir.
“Mereka (oknum Bandot, red) menawarkan barang yang bagus dan harga sangat murah. Buat calon pembeli perhatikan juga VT di akun nya riwayat penjualan atau wajah penjualnya, biasanya oknum bandot tidak mau memperlihatkan mukanya ketika berjualan di App Tiktok,” bebernya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Andri Fauzan pemilik Akun Tiktok “lapak andri bacan” mengatakan, akun bandot itu membuat pedagang yang serius terkena imbasnya. Pasalnya, disana terjadi krisis kepercayaan, pembeli bisa jadi ragu disaat sudah mau transaksi dengan pedagang.
“Saya heran juga karena masih banyak pembeli yang tergiur harga murah dengan kualitas batu yang bagus. Intinya ada harga ada kualitas. jadi kalau menurut saya pribadi calon pembeli itu selain punya uang logikanya pun harus dipakai ketika melakukan transaksi online. Dan hal tersebut sah-sah saja ketika bertransaksi di Tiktok hanya saja tingkat kewaspadaan harus ditingkatkan,” ujarnya.
Andri menjelaskan, biasanya oknum Bandot tidak komunikatif dan kerap buru-buru meminta agar uang ditransfer. Padahal sejatinya penjual berusaha membangun kepercayaan pembeli. Biasanya, kalau akun Bandot tersebut menurut pengamatan Andri, live akun penjual penipu sepi komentar.
“Penjual yang baik umumnya komunikatif, jujur, meliputi kondisi barang dagangannya, pengiriman menggunakan media apa, jasa pengirimannya apa, estimasi lama pengiriman, dan lain-lain. Selain itu juga edukatif meliputi pemahaman dasar-dasar pengenalan batu Bacan dan cara merawatnya. Ada banyak juga pembeli yang biasanya masih kurang paham dengan jenis tanaman yang dibeli,” jelasnya seraya menambahkan Kalau penipu biasanya sebaliknya, nggak komunikatif. Nggak mau memunculkan muka. tra/dx