TABANAN, OborDewata.com – Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma didampingi I Gusti Ngurah Made Supardi, selaku kepala Bank BPD Bali kantor cabang Tabanan Jumat, (27/5/2022) di SMPN 1 Tabanan, melaunching bank sampah dikaitkan edukasi bahwa sampah yang ditukar yang bersifat positif dalam bentuk tabungan. Hal tersebut sejalan dengan SE Gubernur terkait pengelolaan sampah berbasis sumber, sekaligus juga mengawal program pemerintah kabupaten Tabanan sesuai dengan visi dan misi.
“Kami ingin Bali bersih, sejalan dengan G20, program Bali hampir sama mengenai penyelamatan alam,” ujarnya.
Sudharma menambahkan, sejatinya gerakan Literasi dan Digatalisasi SMPN 1 Tabanan yang dirangkai dengan melaunching Trans Tabanan – Bank Sampah Perpustakaan Digital serta QRIS Koperasi, merupakan bentuk komitmen Bank BPD Bali dalam gerakan non tunai di Bali. Bahkan acara ini sebagai bagian edukasi kepada para pelajar SMPN 1 Tabanan untuk mengenal pemahaman bertransaksi digital, yang diimplemantasikan bertransaksi digital dalam pembayaran transportasi Trans Tabanan, kantin sekolah dengan menggunakan QRIS. Selain itu pihaknya berharap, kepada pelajar agar bisa menabung dengan memanfaatkan Bank Sampah yang ada di SMPN 1 Tabanan, dimana nantinya para pelajar bisa mengumpulkan sampah plastik yang nantinya para pelajar akan mendapatkan poin reward berupa tabungan dimasing-masing rekening, yang bekerjasama dengan Bumdes.

“Dengan adanya Bank Sampah di sekolah, kita harapkan adanya jalinan ekosistem keuangan, seperti Bumdes, sekolah, kantin, dan transportasi sehingga para pelajar nanti bisa pengetahuan dan manfaat ekonomi dari bank sampah,” ungkapnya.
Diakui Sudharma, program Bank Sampah di SMPN 1 Tabanan merupakan sebagai percontohan, yang nantinya akan dikembangkan keseluruh Kabupaten/Kota di Bali. “Pada dasarnya program di SMPN 1 Tabanan untuk saat ini transaksi digitalnya yang terlengkap, bahkan ada penukaran sampah plastik, kalau di cabang lainkan rata-rata hanya 1 project,” bebernya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Tabanan, I Wayan Widarsa, menambahkan sekolahnya diharapkan bisa mengedukasi siswa dan pegawai bagaiman cara bertransaksi digital termasuk bertransaksi lewat HP. Dengan adanya Bank Sampah disekolanya, pihaknya berharap ada bantuan dari Bank BPD Bali sebab ruangan perpustakaan yang menggunakan komputer, namun baru 1 komputer yang ada.
Sedangkan, Sekda Tabanan, Gede Susila, menyatakan penganan sampah di Tabanan sudah berbasis sumber, sekarang diinisiasi oleh Bank sampah sekolah, sehingga pihaknya menyambut baik program dari Bank BPD Bali. Perlu diketahui di TPA Mandung selama ini tidak sanggup tangani sampah. Maka desa desa mengelola sampah. “Karena cost angkut sampah, tenaga cukup besar. Maka dibangun TPS di tiap desa. Kami punya 40 TPS3R. Ditambah TPST. Sekolah salah satunya dimotori SMPN 1 Tabanan,” jelasnya.
Sekda menambahkan, dengan berbagai program dan inovasi, maka bisa menata kota menggunakan dana CSR. “Kota perlu ditata dari timur barat. Kita lihat wajah kota nanti, kami harap BPD bisa membantu,” ujarnya.
Sementara Ketua Bumdes Cemara, I Made Ryadi menjelaskan, sangat menyambut baik kerjasama dengan Bank BPD Bali, terkait dengan digitalisasi. Pada dasarnya pihaknya sangat terbantu dengan transaksi non tunai, sebab dengan ttansaksi tersebut memberikan rasa keamanan bahkan sangat mudah dalam bertransaksi. Untuk saat ini pelajar yang sudah menjadi anggota Bumdes sebanyak 130 nasabah.
“Siswa atau masyarakat, yang sudah membuat rekening Bank BPD Bali, mereka otomatis bisa bertransaksi menggunakan QRIS, bahkan bisa dipakai pada angkutan Trans Tabanan. Sedangkan pada Bank Sampah, nantinya para pelajar akan mendapatkan poin sesuai dengan daftar harga sampahnya, seperti botol PET perkilonya Rp 2400, ” jelasnya. Sathya